Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Cara Agar Terhindar dari Post Power Syndrome Saat Pensiun

Mereka yang tengah memasuki masa pensiun kerap dihantui gejala post power syndrome.
Ilustrasi/arsip.ubaya.ac.id
Ilustrasi/arsip.ubaya.ac.id

Bisnis.com, JAKARTA — Mereka yang tengah memasuki masa pensiun kerap dihantui gejala post power syndrome. Gejala ini biasanya ditandai dengan perubahan pada emosi seperti misalnya menjadi mudah tersinggung, cepat marah dan lain sebagainya.

Problem psikologis seperti post power syndrome ini memang menjadi salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh para pensiunan. Menurut psikolog Mustika Tarigan hal ini biasanya dikarenakan kehilangan aktivitas rutin, perubahan tingkat kesejahteraan, kehilangan kekuasaan dan kemunduran fisik karena sudah semakin tua.

“Untuk mengatasi permasalahan psikologis itu para pensiunan sebaiknya menerima keadaan mereka. Seharusnya mereka melihat masa pensiun dengan kacamata yang berbeda,” katannya dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (8/3/2019).

Pensiun adalah masa yang dinikmati karena pensiun bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal memulai kegiatan yang baru. “Pandanglah masa pensiun sebagai saat yang menyenangkan di mana kita bisa punya waktu lebih banyak untuk keluarga dan terbebas dari rutinitas kerja,” ujarnya.

Mencari kegiatan baru merupakan salah satu kiat-kiat menghadapi pensiun. Kegiatan baru yang membuat pensiunan tetap produktif adalah dengan membuka bisnis. Dengan berbisnis, seorang pensiunan bisa tetap berpenghasilan meskipun tak lagi bekerja.

“Lantas apa saja bisnis yang cocok untuk pensiunan? Beberapa pilihan usaha yang bisa dijalankan oleh pensiunan antara lain adalah usaha agribisnis, peternakan, kuliner dan laundry,” ujarnya.

Menurut Teddy Mukti, Owner Cleanlite Laundry, laundry bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat karena pensiunan biasanya ingin bisnis dengan risiko kecil, stabil, cepat balik modal dan tidak menyita banyak waktu serta tenaga.

“Bisnis laundry menjadi pilihan tepat bagi pensiunan karena peluangnya besar, mengingat kepraktisan semakin menjadi tuntutan masyarakat. Selain itu, bisnis laundry bisa balik modal cepat. Contohnya franchise laundry Cleanlite Laundry, hanya dalam waktu kurang dari 1,5 tahun, pengusaha laundry sudah bisa balik modal.”

Pensiunan yang membuka laundry juga tidak perlu menguras banyak waktu dan tenaga karena laundry bisa dijalankan secara autopilot menggunakan aplikasi kasir laundry. Sehingga sebagai pensiunan, mereka bisa tetap aktif berkegiatan, tetap punya penghasilan dan punya banyak waktu untuk diri mereka dan keluarga.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper