Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Dorong Kredit Pertanian, Ini Strateginya

BNI memproyeksikan penyaluran kredit kepada sektor agribisnis pada tahun ini akan lebih baik dari realisasi 2018, dengan strategi mengoptimalkan jaringan supply chain sektor perkebunan dan pertanian.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia Tbk, di Jakarta, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia Tbk, di Jakarta, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memproyeksikan penyaluran kredit kepada sektor agribisnis pada tahun ini akan lebih baik dari realisasi 2018, dengan strategi mengoptimalkan jaringan supply chain sektor perkebunan dan pertanian.

Wakil Direktur BNI Herry Sidharta mengatakan, penyaluran kredit kepada sektor agribisnis pada 2018 tercatat sebesar Rp49 triliun, tumbuh 5,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, pertumbuhan kredit agribisis diharapkan bisa lebih terakselerasi seiring dengan dukungan program-program pemerintah yang mendorong perkembangan sektor pertanian.

“Pertumbuhan kredit di dektor agribisnis ini didukung oleh subsektor perkebunan dan pertanian tanaman pangan,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Herry menambahkan, ke depan perseroan akan meningkatkan penyaluran kredit secara selektif, baik debitur korporasi maupun retail dan usaha kecil, misalnya BUMN pertanian dan perkebunan yang berisiko rendah.

Kemudian, perseroan akan melakukan ekspansi pinjaman secara selektif kepada pemain utama di industri pertanian dan perkebunan, serta mengoptimalkan strategi supply chain di sektor tersebut.

Dari aspek kualitas, Herry menjelaskan, kredit sektor agribisnis menunjukkan perbaikan. Hal itu tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) sebesar 0,1% pada 2018, turun dari 0,5% pada 2017.

Secara industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa per Januari 2019, pertumbuhan kredit pertanian, perburuan, dan kehutanan mecapai 11% secara tahunan sebesar Rp350,21 triliun. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan capaian kredit pada Januari 2018 yang tumbuh sebesar 13,48% secara tahunan dengan nilai Rp315,52 triliun.

Dalam 4 tahun terakhir pertumbuhan kredit sektor agribisnis stagnan di level 11%, padahal pada 2015 sempat tumbuh 20% secara tahunan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper