Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Syariah Menargetkan Naik Kelas Tahun Ini

PT Bank BRI Syariah Tbk. menargetkan naik kelas tahun ini. Berdasarkan laporan publikasi, modal inti perseroan per Maret 2019 sebesar RpRp4,86 triliun atau naik 36,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BRI Syariah Tbk. menargetkan naik kelas tahun ini. Berdasarkan laporan publikasi, modal inti perseroan per Maret 2019 sebesar RpRp4,86 triliun atau naik 36,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Kira-kira akhir tahun [naik kelas]. sekitar triwulan tiga dan triwulan empat,” kata Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah Kokok Alun Akbar dalam konferensi pers di kantor pusat BRI Syariah, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2016 BRI Syariah saat ini tergolong sebagai bank umum kelompok usaha (BUKU) II dengan rentang modal inti Rp1 triliun hingga Rp5 triliun. Perusahaan membutuhkan tambahan dana sekitar Rp200 miliar untuk naik kelas menjadi BUKU III.

Kokok menjelaskan untuk menjadi BUKU III, BRI Syariah tidak mengandalkan suntikan dari induk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tahun ini perseroan akan mengandalkan pertumbuhan organik dari laba.

Adapun sepanjang tahun lalu BRI Syariah mendapatkan dana segar dari pertumbuhan organik, induk, dan publik untuk mempertebal modal.

Berdasarkan laporan tahunan, Pada RUPST tanggal 21 Februari 2018 pemegang saham menyetujui kapitalisasi saldo laba ditahan sebesar Rp567,38 juta dan penambahan modal dari BRI sebesar Rp1 triliun yang diterima oleh perusahaan tanggal 28 Februari 2018.

Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 2018, seluruh pemegang saham menyetujui untuk mengubah Anggaran Dasar berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank BRIsyariah Tbk No. 92, Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Hal ini terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp1,98 triliun menjadi Rp4,86 triliun.

Selain laba ditahan dan setoran modal dari induk, BRI Syariah juga mendapatkan suntikan dana segar dari hasil melantai di bursa. Seperti diketahui pada tahun lalu BRI Syariah melakukan penawasan umum saham perdana (initial public offering/IPO). Perusahaan mengatongi Rp1,31 triliun dari IPO dan agio sebesar Rp517 juta.

Adapun penambahan dana segar dari masyarakat itu berdampak pada struktur kepemilikan. BRI yang sebelumnya memiliki hampir 100 persen saham BRI Syariah terdilusi menjadi 73,0 persen. DPLK Bank Rakyat Indonesia-Syariah dan publik, masing-masing menggenggam 8,67 persen dan 18,33 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper