Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Digital Banking, Belanja IT Mandiri Syariah Naik 42%

PT Bank Syariah Mandiri menyiapkan anggaran Rp270 miliar atau naik 42% secara tahunan (year-on-year/yoy) untuk belanja terkait teknologi informasi (IT) tahun ini. Hal itu menjadi strategi perusahaan untuk memperdalam digital banking.
Karyawan menunjukkan mata uang Riyal di Money Changer Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menunjukkan mata uang Riyal di Money Changer Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Syariah Mandiri menyiapkan anggaran Rp270 miliar atau naik 42% secara tahunan (year-on-year/yoy) untuk belanja terkait teknologi informasi (IT) tahun ini. Hal itu menjadi strategi perusahaan untuk memperdalam digital banking.

Direktur IT Bank Mandiri Syariah Achmad Syafii mengatakan bahwa anggaran tersebut utamanya akan digunakan untuk peningkatan infrastruktur IT, perangkat keamanan, dan perangkat digital. “Termasuk juga untuk pengembangan aplikasi digital banking termasuk cash management,” katanya kepada Bisnis, Minggu (7/7/2019).

Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa menjelaskan bahwa pengembangan digital banking menjadi penting untuk industri perbankan, termasuk bank syariah. Pasalnya, hal itu dapat menghemat biaya operasional perusahaan.

“Di antaranya mengurangi kemungkinan pembukaan cabang baru, di samping itu juga membantu percepatan proses,” katanya.

Kantor cabang menjadi satu isu bagi bank syariah untuk melebarkan jaringan. Belanja modal dan beban operasional pendirian satu cabang harus diperhitungkan dengan matang. Pasalnya, tidak seperti bank konvensional, pangsa pasar bank syariah di Indonesia masih sangat terbatas.

Selain itu, pendalaman digital banking juga sangat diperlukan agar bank dapat terus menjaring nasabah baru. Seperti diketahui, bank syariah beberapa tahun terakhir bukan hanya harus berhadapan dengan bank konvensional, tetapi juga perusahaan finansial berbasis teknologi.

Putu tidak memberikan perhitungan detail besaran biaya operasional yang dapat dihemat dengan pendalaman implementasi teknologi digital. Namun, per Maret 2019, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perusahaan turun signifikan. Pada triwulan pertama tahun ini, BOPO Mandiri Syariah sebesar 86,03%, sedangkan periode yang sama tahun lalu 91,20%.

Capaian tersebut ikut mengerek naik laba bersih perusahaan. Per Maret 2019, keuntungan setelah pajak Mandiri Syariah Rp242,9 miliar atau tumbuh hampir 100% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara itu, berdasarkan catatan perusahaan, pendalaman digital banking juga diperlukan karena perilaku konsumen berubah. Transaksi melalui kanal digital pada akhir 2018 naik 8% secara tahunan. Pertumbuhan pendapatan berbasis komisi terkait layanan digital pun naik hingga 52% yoy.

Adapun, Moody’s Investor Service melaporkan bahwa digitalisasi akan menyokong pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. "Didukung oleh profitabilitas yang kuat, bank-bank Islam di Malaysia dan Indonesia meningkatkan investasi mereka dalam digitalisasi, yang seharusnya membantu industri berkembang dengan biaya yang lebih rendah," kata Wakil Presiden dan Analis Senior Moody Simon Chen.

Dia melanjutkan bahwa digitalisasi umumnya membantu bank mengurangi biaya operasional. Selain itu, belanja digital juga memungkinkan perusahaan merampingkan dan mengotomatisasi proses. Lebih lanjut, hal itu akan menurunkan beban untuk melayani nasabah.

Manfaat lain dari digitalisasi, untuk bank syariah pada khususnya, adalah membantu mereka ekspansi jaringan tanpa perlu menambah kantor cabang. Seperti diketahui, jaringan merupakan satu kunci bank untuk meningkatkan pendapatan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper