Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gagal Bayar Obligasi, Ini 10 Bank Kreditur Anak Usaha Duniatex 

Sebanyak 10 bank tercatat sebagai kreditur anak usaha Duniatex  Group, PT Duta Merlin Dunia Textile (DMDT), tiga di antaranya merupakan bank pelat merah.
Ilustrasi pekerja meyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./BISNIS-Nurul Hidayat
Ilustrasi pekerja meyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./BISNIS-Nurul Hidayat

Bisnis.comJAKARTA – Sebanyak 10 bank tercatat sebagai kreditur anak usaha Duniatex  Group, PT Duta Merlin Dunia Textile (DMDT), tiga di antaranya merupakan bank pelat merah.

J.P Morgan mencatat kredit yang disalurkan oleh seluruh bank tersebut sepanjang 2018 mencapai Rp5,25 triliun dan US$362,3  juta.

Sebanyak 58 persen di antaranya merupakan kredit sindikasi. Seperti diketahui, anak usaha Duniatex, Delta Dunia Sandang Tekstil baru saja dikabarkan gagal membayar bunga dan pokok surat utang dengan total nilai US$11 juta. S&P Global Ratings pun memutuskan untuk memangkas peringkat utang perusahaan sebesar 6 level.

Berdasarkan catatan J.P Morgan, tiga bank pelat merah masuk dalam daftar kreditur DMDT. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menjadi bank terbesar yang menyalurkan dana, setelah Bank Exim sepanjang 2018.

Beberapa bank swasta yang ikut memberikan kredit yaitu PT Bank Panin Syariah, dan PT Nationalnobu tbk.

Direktur Korporasi Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan bahwa pihaknya tidak menangani restrukturisasi utang Duniatex. “Untuk Duniatex cek ke Pak Riduan ,” ujarnya.

Namun, Riduan juga tidak merespons pesan singkat Bisnis yang ingin mengonfirmasi rencana restrukturisasi utang Grup Duniatex.

Corporate Secretary Indonesia Eximbank Emalia Tisnamisastra menuturkan bahwa saat ini manajemen masih melakukan proses konsolidasi dengan kreditur lainnya. “Kami melakukan konsolidasi mengenai langkah-langkah penyelesaian yang akan diambil.”

J.P Morgan memperkirakan Duniatex Group memiliki total pinjaman jauh lebih besar dibandingkan dengan anak usahanya, DMDT. “Sebagai contoh tim kami menemukan bahwa Duniatex memiliki kredit modal kerja senilai Rp5,4 miliar yang bergulir setiap 12 bulan. Duniatex telah menunjuk penasihat keuangan untuk kemungkinan restrukturisasi,” demikian mengutip riset J.P Morgan yang ditulis oleh Harsh Wardhan Modi, Anurag Rajat, dan Gaurav Khandewal, Senin (22/7/2019).

Sementara itu, J.P Morgan menyebut Bank Mandiri telah mengklarifikasi memiliki eksposur kredit sebesar Rp2,2 triliun kepada Duniatex. Jumlah tersebut turun dari sebelumnya Rp3,4 triliun per Desember 2018.

Satu poin utama yang disebut manajemen Bank Mandiri adalah beberapa perusahaan grup dalam Duniatex dalam posisi akun individu, bukan konsolidasi. Dengan demikian sulit mengetahui posisi keuangan secara konsolidasi.

Akibatnya bank pun mulai khawatir dan meminta percepatan pembayaran. Kendati demikian emiten bank berkode BMRI ini masih mengklasifikasi utang Duniatex sebagai kolektibilitas tahap 1.

Saat ini setelah anak usaha Duniatex gagal bayar obligasi, J.P Morgan menilai bank akan mulai menyiapkan provisi. Satu faktor yang meringankan bank adalah cakupan jaminan 160% untuk total utang.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta menjelaskan, asosiasi tidak mengetahui masalah utama yang menimpa Duniatex.

Namun, katanya, dengan melihat kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang sedang tertekan, Duniatex dipastikan kesulitan dalam menjual produk karena pasar domestik dipenuhi produk impor.

Pinjaman Bank ke Duniatex Group Sepanjang 2018 (Rp Miliar)
BankShort-TermCurrent Portion of Long-TermLong Term
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 551,126,453,0
PT Indonesia Exim Bank429,726,253
PT Bank BRI Syariah280--
PT Bank Panin Syariah195--
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 124,8--
PT BPD Jawa Tengah73,82040
PT Bank Rabobank International73,461,1
PT BPD Banten Tbk 60--
PT Bank BNI Syariah19,1-167,8
PT Bank Nationalnobu Tbk 18,617,527,8
Sindikasi (US$ juta)-389,2

  sumber: JP Morgan

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper