Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Pertambangan dan Penggalian Bakal Kembali Membara

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia, kredit pertambangan dan penggalian pada Mei 2019 tercatat Rp136,20 triliun, atau naik 28,57% (year-on-year/yoy).
Salah satu lokasi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur./JIBI-Rachmad Subiyanto
Salah satu lokasi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur./JIBI-Rachmad Subiyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Meski masih menyisakan kekhawatiran, kredit pertambangan dan penggalian tumbuh cukup baik pada semseter pertama tahun ini. Beberapa komoditas menunjukkan permintaan dan perbaikan harga, sehingga mendorong permintaan kreditnya.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia, kredit pertambangan dan penggalian pada Mei 2019 tercatat Rp136,20 triliun, atau naik 28,57% (year-on-year/yoy).

Raihan tersebut mulai mendekati posisi 2014 Rp141,82 triliun, yakni titik tertinggi sebelum sektor pertambangan dan penggalian mulai menunjukkan tren penurunan penyaluran kredit.

Hanya saja, rasio non performing loan sektor ekonomi ini masih tergolong tinggi, yakni 4,55%. Walau demikian, kondisi ini sudah lebih baik dari posisi Mei tahun lalu yang tercatat 4,84%, atau bahkan Desember 2016 yang sempat menyentuh 7,12%.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Samual menyampaikan, tren peningkatan penyaluran kredit sektor pertambangan dan penggalian cukup variatif, dan masih belum dapat dikatakan aman.

Namun, beberapa komodimitas seperti emas dan nikel mengalami permintaan yang cukup baik dan membantu peningkatan penyaluran kreditnya.

"Pertumbuhan kredit sektor ekonomi ini cukup mix. Namun, saya rasa sektor ini bisa melampaui rekor penyaluran kredit yang pernah dibuatnya beberapa tahun lalu," katanya, Selasa (23/7/2019).

Dia memaparkan, permintaan emas sepanjang tahun berjalan cukup tinggi. Hal ini mendongkrak pertumbuhan harga emas sampai 11% (year-to-date), dan diprediksi akan terus meningkat sampai akhir tahun nanti.

David melanjutkan, kondisi serupa juga terjadi pada nikel. Ekspansi bisnis produsen mobil asing, khususnya mobil listrik meningkatkan permintaan komoditas dan bisnis pelaku tambang yang memproduksinya.

"Ke depan, permintaan kedua komoditas ini juga semakin meningkat. Jadi, bisa menjadi pendorong penyerapan kreditnya," katanya.

Selain itu, komoditas batu bara juga mulai menunjukkan perbaikan. David menyampaikan, meski harga komoditas ini masih belum pulih, tetapi permintaan dari India dan China masih cukup kuat dalam beberapa bulan terakhir.

"Bahkan, nilai ekspor batu bara pada Mei 2019 ini masih lebih tinggi dari komoditas andalan sawit kita," katanya.

Sementara itu, Moody's Vice President and Senior Credit Officer Jacintha Poh sebelumnya menyatakan bahwa penyaluran kredit kepada sektor minyak dan gas diperkirakan akan melaju tahun ini.

Menurutnya, rencana perusahaan yang bergerak di sektor tersebut untuk meningkatkan belanja modal guna menggenjot skala operasional masih tergolong realistis.

Akan tetapi, dia masih memproyeksikan batu bara masih akan menghadapi tantangan yang terbilang berat.

“Kami memperkirakan perkembangan regulasi dan ekonomi di Indonesia (Baa2 stable) dan China (A1 stable) akan membebani harga batu bara termal dan melemahkan kualitas kredit enam perusahaan batubara Indonesia,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper