Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Mulai Mitigasi Risiko Kredit Duniatex

Saat ini, kredit yang diberikan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. kepada anak usaha Duniatex adalah sebesar Rp459 miliar.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Achmad Baiquni (kiri) bersama Wakil Direktur Utama Herry Sidharta memberikan keterangan, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2018,  di Jakarta, Senin (13/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Achmad Baiquni (kiri) bersama Wakil Direktur Utama Herry Sidharta memberikan keterangan, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2018, di Jakarta, Senin (13/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. tengah memitigasi risiko kredit kepada anak usaha Duniatex Group yang bergerak pada industri tekstil. Perusahaan mengantisipasi potensi kredit masuk dalam kategori kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL).

Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan saat ini, kredit kepada anak usaha Duniatex sebesar Rp459 miliar.

“Spesifik itu sindikasi Rp301 miliar dan juga ada bilateral sekitar Rp158 miliar, jadi total itu Rp459 miliar,” paparnya usai paparan kinerja semester I/2019 di kantor pusat BNI, Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Bob melanjutkan bahwa per Juni 2019, pembayaran angsuran kredit masih normal atau tergolong kolektibilitas tahap 1.

“Nah, dengan kejadian ini memang kami lakukan antisipasi pada Juli 2019 seperti apa,” jelasnya.

Seperti diketahui, S&P Global Ratings memangkas peringkat obligasi global yang dijual oleh anak usaha Duniatex Group dari BB- menjadi CCC-. 

BNI menegaskan telah menguasai secara hukum aset yang dijadikan agunan oleh Duniatex. Secara nilai, jaminan berupa tanah dan bangunan tersebut senilai 2,5 kali dari total kredit yang disalurkan oleh bank pelat merah itu.

“Ini sedang kami bicarakan dengan pemiliknya untuk mencarikan investor, sehingga aset itu bisa untuk melunasi utang,” terang Bob.

Secara total, industri tekstil berkontribusi 7-9 persen dari portofolio kredit perusahaan.

Sementara itu, J.P. Morgan mencatat ada 10 bank yang menjadi kreditur anak usaha Duniatex Group, PT Duta Merlin Dunia Textile (DMDT). Sepanjang 2018, kredit yang disalurkan oleh bank kepada DMDT sebesar Rp5,25 triliun dan US$362,3  juta. Sebanyak 58 persen di antaranya merupakan kredit sindikasi.

Selain BNI, ada dua bank BUMN lain yang menjadi kreditur DMDT. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menjadi bank terbesar yang menyalurkan dana, setelah Bank Exim, sepanjang 2018.

J.P Morgan memperkirakan Duniatex Group memiliki total pinjaman jauh lebih besar dibandingkan dengan anak usahanya, DMDT.

“Sebagai contoh, tim kami menemukan bahwa Duniatex memiliki kredit modal kerja senilai Rp5,4 miliar yang bergulir setiap 12 bulan. Duniatex telah menunjuk penasihat keuangan untuk kemungkinan resktrukturisasi,” demikian mengutip riset J.P Morgan yang ditulis oleh Harsh Wardhan Modi, Anurag Rajat, dan Gaurav Khandewal, Senin (22/7).

Sementara itu, J.P Morgan menyebut Bank Mandiri telah mengklarifikasi memiliki eksposur kredit sebesar Rp2,2 triliun kepada Duniatex. Jumlah tersebut turun dari sebelumnya Rp3,4 triliun per Desember 2018.

Bank pelat merah itu menyebutkan bahwa kredit kepada Duniatex memiliki jaminan sebesar 160 persen dari total kredit. Seperti halnya BNI, emiten berkode BMRI ini masih mengklasifikasikan utang Duniatex sebagai kolektibilitas tahap 1.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper