Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Bank ICBC Tumbuh 229 Persen

PT Bank ICBC Indonesia membukukan total laba bersih sebesar Rp116,26 miliar sepanjang semester I/2019, tumbuh 229,8% dari semester I/2018 yang mencapai Rp35,25 miliar.
Bank ICBC/Ilustrasi
Bank ICBC/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank ICBC Indonesia membukukan total laba bersih sebesar Rp116,26 miliar sepanjang semester I/2019, tumbuh 229,8 persen dari semester I/2018 yang mencapai Rp35,25 miliar.

Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan,  kenaikan laba yang signifikan itu ditopang oleh beberapa faktor seperti turunnya beban nonbunga terutama beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit yakni menjadi Rp264,25 miliar dari sebelumnya Rp472,61 miliar.

Faktor lainnya yakni naiknya pendapatan operasional nonbunga, terutama pendapatan hasil pemulihan pencadangan sebesar Rp71,25 miliar, lebih tinggi dibandingkan semester I/2018  sebesar Rp6,6 miliar. Selain itu ada juga peningkatan nilai wajar aset keuangan spot dan derivatif yaitu dari hanya Rp463 juta menjadi Rp45,24 miliar.

Sementara itu, pendapatan bunga bersih justru menurun 25,8 persen secara year on year (YoY). Hal ini lantaran naiknya beban bunga yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan pendapatan bunga, terutama bunga valuta asing yakni dari Rp278,16 miliar menjadi Rp393,78 miliar.

Faktor likuiditas dan kenaikan beban dana yang dialami oleh industri perbankan juga berdampak pada bank ICBC dan membuat net interest margin (NIM) tergerus dari 2,26 persen menjadi 1,77 persen.  

Bank yang dikendalikan Industrial and Commercial Bank of China Ltd. itu masih tercatat di kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III meski modal inti (tier 1) perseroan turun dari Rp5,49 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp5,29 triliun. Rasio kecukupan permodalan (capital adequacy ratio/CAR) naik tipis dari 17,38 persen menjadi 17,75 persen.

Adapun rasio-rasio keuangan lain ICBC mengalami beberapa perubahan. Tingkat beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan membaik dari 97,99 persen menjadi 87,91 persen.

Begitu juga dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross juga mengalami perbaikan dari 4,95 persen menjadi 4,30 persen sedangkan NPL net masih stabil di level 2,71 persen.

Di sisi lain, rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) justru naik dari 97,99 persen menjadi 131,78 persen. Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank ICBC hingga akhir Juni 2019 mencapai Rp27,76 triliun, sedangkan total kredit yang diberikan sebesar Rp37,28 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper