Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank of India Sebut Perlambatan DPK Imbas Perekonomian Nasional

PT Bank of India Indonesia Tbk. mengamini adanya perlambatan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola sepanjang 2019.
Dirut PT Bank of India Indonesia Tbk Sindbad R. Hardjodipuro (kiri) bersama Direktur Ferry Koswara memberikan penjelasan saat paparan publik, di Jakarta,  Jumat (23/11/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Dirut PT Bank of India Indonesia Tbk Sindbad R. Hardjodipuro (kiri) bersama Direktur Ferry Koswara memberikan penjelasan saat paparan publik, di Jakarta, Jumat (23/11/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank of India Indonesia Tbk. mengamini adanya perlambatan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola sepanjang 2019.

Menurut Direktur Bank of India Ferry Koswara, perlambatan ini terjadi karena dampak dari kondisi perekonomian nasional. Pertumbuhan krrdit yang melambat membuat pelaku industri perbankan menahan diri dalam menghimpun dana masyarakat.

“Karena perlambatan peningkatan kredit, bank pun tidak begitu agresif dalam menghimpun dana,” ujar Ferry kepada Bisnis, Selasa (1/10/2019).

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pertumbuhan DPK bank umum per Agustus 2019 mencapai 7,57 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp5.483,2 triliun. Angka ini turun 38 basis poin (bps) dari pertumbuhan pada Juli sebesar 7,95 persen.

Menurut Ferry, nilai DPK yang dikelola Bank of India masih relatif stabil hingga akhir September 2019. Dia menyebut dana masyarakat yang dikelola Bank of India mayoritas berjenis dana mahal atau deposito.

“Nilainya sekitar Rp2 triliun. Ini relatif stabil, dan rasio LDR [loan to deposit ratio] juga masih 85 persen-88 persen, targetnya sampai akhir tahun tidak berubah signifikan,” ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, hingga akhir semester I/2019 Bank of India mengelola DPK Rp2,28 triliun. Sementara kredit yang disalurkan bank ini mencapai Rp2,17 triliun di periode yang sama.

Secara tahunan, nilai DPK yang dikelola Bank of India per akhir Juni 2019 turun 25,24 persen. Sementara pembiayaan yang disalurkan turun 2,69 persen yoy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper