Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) Region 2 Sumatera mencatat pertumbuhan aset yang positif dengan capaian double digit menutup kuartal III/2019.
Regional CEO Dedy Suryadi Dharmawan mengatakan pertumbuhan positif tersebut ditopang oleh bisnis ritel yang gencar disosialisasikan di tengah masyarakat Pulau Sumatera dan ke depan pun Mandiri Syariah Region 2 berkomitmen terus mengakomodir kebutuhan masyarakat Bukittinggi dan wilayah lain yang masuk Region 2 yakni Padang, Palembang, Jambi, dan Lampung melalui produk layanan syariah khususnya produk ritel.
"Alhamdullilah, dari sisi pencapaian, total aset Mandiri Syariah Region 2 per September 2019 kisaran Rp6,9 triliun, tumbuh 17,04% dari periode tahun sebelumnya," katanya, Kamis (24/10/2019).
Hingga September 2019 pembiayaan Mandiri Syariah Region 2 tercatat sebesar Rp6,02 triliun atau tumbuh 17,75% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Penopang pembiayaan terbesar berasal dari sektor konsumer dengan porsi sebesar 60% dari total portofolio pembiayaan. Sementara pertumbuhan sektor ini juga tumbuh cukup baik, yaitu sebesar 20,04% dari Desember 2018 menjadi Rp 3,88 triliun per September 2019.
"Mandiri Syariah menyediakan produk dan layanan seperti tabungan haji/umrah, cicil emas dan gadai emas. Ada juga berbagai jenis pembiayaan seperti kepemilikan rumah [Griya Berkah], kendaraan bermotor [Kendaraan Berkah], pembiayaan pensiunan, pembiayaan nasabah payroll," jelas Dedy.
Baca Juga
Lebih lanjut Dedy Suryadi memaparkan, layanan Mandiri Syariah juga dilengkapi berbagai electronic channel untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah baik bertransaksi, berbagi dan beribadah.
Tidak hanya itu, layanan Mandiri Syariah Mobile Banking pun tumbuh sangat baik. "Sebanyak 99.384 nasabah kami merupakan pengguna aktif Mandiri Syariah Mobile," katanya.
Lebih lanjut, Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza menyampaikan kinerja Mandiri Syariah terus meningkat, salah satu indikatornya adalah pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di kisaran di 10-12% yoy dan pertumbuhan pembiayaan di kisaran angka 12-14% yoy.