Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada kuartal III/2019 mencatatkan kredit yang disalurkan sebesar Rp7,8 triliun.
Nilai tersebut meningkat 11% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun lalu, di mana kredit yang disalurkan perseroan tercatat sebesar Rp7,0 triliun. Pertumbuhan itu di atas rata-rata industri perbankan sebesar 7,89% secara year-on-year.
Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah mengatakan kredit yang disalurkan oleh Bank Sampoerna ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada kuartal III/2019 mencapai 64% dari keselurahan kredit yang disalurkan. Sisanya sebesar 36% disalurkan ke sektor lainnya.
"Pertumbuhan tersebut menunjukkan konsistensi Bank Sampoerna dalam menjalankan fungsi intermediasi bank serta tingkat kepercayaan masyarakat kepada Bank Sampoerna semakin tinggi," kata Ali, dikutip melalui siaran pers, Rabu (6/11/2019).
Ali mengemukakan, himpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan juga tumbuh positif menutup kuartal ketiga tahun ini.
DPK yang dihimpun perseroan meningkat 23% yoy menjadi Rp9,5 triliun dari Rp7,8 triliun. Imbuh Ali, hal tersebut menunjukan bahwa fungsi intermediasi bank berjalan dengan baik.
Ali mengutarakan, dari sisi penghimpunan dana, meski deposito masih mendominasi total DPK perseroan, dana murah berupa giro mencatatkan tingkat pertumbuhan tertinggi, yakni tumbuh sebesar 153% yoy.
Di sisi lain, tabungan dan deposito disebutkan mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, yaitu masing-masingnya tumbuh 34% yoy dan 15% yoy.
Ali menambahkan, dengan kenaikan dana murah tersebut, rasio dana murah (CASA) Bank Sampoerna meningkat siginifikan menjadi sebesar 20% per September 2019.
"Kami yakin mengakhiri tahun 2019 yang hanya tinggal beberapa bulan lagi, Bank Sampoerna masih berpotensi untuk tumbuh lebih baik. Mendengarkan nasabah, menjadikan mereka sahabat akan terus menjadi mantra kami dalam menjalankan usaha dan menyalurkan kredit ke sektor UMKM demi memajukan perekonomian di Indonesia," tutur Ali.