Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Wong Cilik, Strategi Bank Sahabat Sampoerna Besarkan Bisnis

Hingga September 2019, nilai kredit UMKM yang disalurkan Bank Sampoerna mencapai Rp4,94 triliun.
Nasabah melakukan transaksi elektronik di kantor Bank Sahabat Sampoerna, Jakarta, Rabu (06/06)./JIBI-Endang Muchtar
Nasabah melakukan transaksi elektronik di kantor Bank Sahabat Sampoerna, Jakarta, Rabu (06/06)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Sahabat Sampoerna menargetkan kredit perusahaan tumbuh 10 persen sepanjang tahun ini.

Chief Financial Officer (CFO) PT Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra menuturkan segmen usaha mikor kecil dan menengah (UMKM) atau wong cilik merupakan penopang utama bisnis perusahaan. Kredit segmen ini mencapai 60 persen sampai 70 persen portofolio kredit yang disalurkan.

“Dalam hal tantangan yang akan dihadap pada 2020 ini, kami memandang permintaan kredit belum akan meningkat secara signifikan. Mengantisipasi tantangan permintaan pinjaman yang kemungkinan belum terlalu kuat tersebut, Bank Sampoerna akan berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman ," katanya kepada Bisnis, Senin (17/2/2020).

Tekanan ekonomi ini diyakini datang dari kondisi keuangan global yang belum pulih setelah perang dagang antara Amerika Serikat dan China berlangsung 2 tahun terakhir. Selain itu wabah virus corona yang belum tertangani sepenuhnya diyakini turut memperlambat perekonomian dunia yang akhirnya berimbas terhadap kinerja industri perbankan.

Henky menyebutkan pertumbuhan kredit akan menyesuaikan dengan dengan strategi pemerintah. Sektor yang mendapatkan dukungan kebijakan pemerintah akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik.

Sementara itu, guna memastikan kualitas kredit yang masuk, Sahabat Sampoerna akan meningkatkan kualitas seleksi semenjak proposal diajukan. Para tenaga pemasar juga diminta menjaga komunikasi dengan nasabah serta meningkatkan intensitas usaha penagihan.

Sebagai gambaran, berdasarkan laporan kinerja per September 2019, nilai kredit UMKM yang disalurkan Bank Sampoerna mencapai Rp4,94 triliun. Jumlah itu setara 63,92 persen dari total pembiayaan yang disalurkan pada periode tersebut yakni Rp7,82 triliun.

Sementara dari sisi menghimpun dana, Hengki menyebutkan perseroan tidak akan terlalu agresif. Upaya mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK)akan disesuaikan dengan kebutuhan likuiditas bank.

"Per akhir 2019, likuiditas kami, sebagaimana ditunjukkan dengan rasio LDR [Loan to Deposit Ratio] berada pada angka yang sangat baik, berkisar 85 persen. Sehingga target pertumbuhan DPK pada 2020 akan sedikit di bawah target pertumbuhan penyaluran pinjaman," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper