Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Risiko Debitur Membaik, BCA dan CIMB Niaga Tetap Prudent

Walaupun Pefindo Biro Kredit melaporkan terdapat penurunan risk grade penyaluran pinjaman dalam negeri, dua bank swasta ini memilih tetap berhati-hati memberikan kredit.
/Ilustrasi bank
/Ilustrasi bank

Bisnis.com, JAKARTA - Bank BCA dan CIMB Niaga tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit meskipun profil risiko debitur mulai menurun.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk. Hera F. Haryn mengatakan perseroan akan mengkaji peluang dalam penyaluran kredit dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian. BCA juga tetap mengutamakan pemberian kredit kepada nasabah yang memiliki rekam jejak baik dan memiliki prospek bisnis potensial.

Tahun ini, target pertumbuhan kredit BCA berkisar antara 5 persen hingga 7 persen. Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan BCA 2019, realisasi penyaluran kredit tahun lalu adalah sebesar atau tumbuh 9,5 persen dari tahun sebelumnya.

"BCA dalam penyaluran kreditnya terdiversifikasi ke berbagai sektor ekonomi, sehingga dapat meminimalisasi risiko konsentrasi kredit pada salah satu sektor saja," katanya kepada Bisnis, Rabu (4/3/2020).

Target pertumbuhan kredit PT Bank CIMB Niaga Tbk. pada 2020 juga tidak jauh beda dengan BCA. Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor Siahaan menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit single digit pada tahun ini, yakni sebesar 6 persen hingga 7 persen.

Pihaknya masih berhati-hati dengan kondisi perekonomian global, terutama dari penyebaran virus corona.

Berdasarkan laporan keuangan CIMB Niaga, pada 2019, realisasi pertumbuhan kredit CIMB Niaga sebesar 3,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit terbesar berasal dari kredit konsumsi yang mampu tumbuh 10,6 persen yoy dan kredit konsumsi memiliki porsi 28 persen dari total penyaluran kredit perseroan.

"Saya cukup optimistis bisa diselesaikan dalam dua tiga bulan ke depan [dampak corona virus], nanti akan ada ketenangan lebih baik sehingga pelan-pelan akan pulih lagi," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Direktur Bisnis Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan portofolio debitur perseroan cukup sehat selama 2019. Hal tersebut terutama didukung oleh penggunaan scoring untuk menganalisasi kredit nasabah, portofolio management, dan juga penagihan.

CIMB Niaga menerapkan treatment yang berbeda-beda untuk setiap debitur. "Portolio sehat artinya NPL rata-rata lebih baik dari market," katanya kepada Bisnis, Rabu (4/3/2020).

Sementara itu, Pefindo Biro Kredit melaporkan terdapat penurunan risk grade penyaluran pinjaman dalam negeri.

Pefindo Biro Kredit membagi score risk grade berdasarkan lima katagori yakni very low risk, low risk, average risk, high risk, dan very high risk.

Data yang dihimpun berasal dari populasi bank umum, BPD, BPR, dan perusahaan pembiayaan. Kredit tersebut terdiri dari kredit modal kerja, konsumsi, hingga investasi.

Pada 2018 profil resiko debitur terbesar berada pada katagori very high risk dengan presentase 29,62 persen. Sisanya, secara berturut-turut dari risiko tinggi ke rendah, yakni low risk dengan presentase 26,74 persen, average risk 18 persen, very low risk 13,26 persen, dan high risk 12,38 persen.

Pada 2019, kualitas kredit yang masuk kategori low risk dengan presentase 30,34 persen. Sisanya, yakni very high risk 29,15 persen, very low risk 15,05 persen, average risk 13,28 persen, dan high risk 12,19 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper