Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. menyasar penyaluran kredit ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan plafon Rp200 juta sampai Rp2 miliar dengan menggandeng PT Investree Radhika Jaya.
Wakil Direktur Utama Bank Danamon Michellina Triwardhany mengatakan sejak awal berdiri di Indonesia, perseroan memang berfokus untuk menyalurkan kredit ke sektor UMKM. Pada tahun lalu, penyaluran kredit ke segmen ini mencapai Rp31,55 triliun atau tumbuh 1,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun ini, perseroan juga berencana untuk terus mendorong pertumbuhan penyaluran kredit ke sektor UMKM. Hanya saja, segmen UMKM yang menjadi sasaran kredit pada 2020 sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.
Biasanya, penyaluran kredit ke sektor UMKM yang disasar Bank Danamon adalah dengan nilai plafon pinjaman Rp2 miliar sampai Rp20 miliar. Sementara itu, lewat bekerja sama dengan Investree, Bank Danamon menargetkan dapat menyasar penyaluran kredit UMKM dengan plafon Rp200 juta sampai dengan Rp2 miliar.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada target khusus berapa total nilai kredit untuk UMKM yang disiapkan pada tahun ini. Pasalnya, perseroan merasa kerja sama dengan Investree masih merupakan hal baru, sehingga perlu melakukan penyesuaian sebelum menyusun target pasti.
"Kami tidak batasi pertumbuhan UMKM yang paling penting supaya bisa menyeleksi customer dengan baik, sehingga kami bisa menjaga kualitasnya," katanya, Kamis (12/3/2020).
Baca Juga
Berdasarkan paparan Bank Danamon pada kuartal IV 2019, rasio NPL kredit small medium entreprise (SME) mencapai 45 persen dari total rasio NPL.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan pihaknya memiliki segmentasi UMKM yang cukup unik untuk disalurkan kredit. Investree spesifik membiayai UMKM dengan pembiayaan piutang atau invoice financing. Dengan skema tersebut, jaminan invoice yang belum dibayarkan akan menjadi dana cepat bagi nasabah.
Selain itu, Investree juga menggunakan asuransi penjaminan, sehingga memberikan credit scoring untuk memotret profil risiko nasabah.
Pada tahun lalu, Investree menyalurkan kredit senilai Rp2,6 triliun atau naik dua kali lipat dibandingkan realisasi 2018 yang sebesar Rp1 triliun.
"Ini komponen yang kami kembangkan supaya bisa akses UMKM dengan melalui data-data cashflow base. Jadi, tidak andalkan aset base," katanya.