Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buyback Saham, Bank Mandiri Rogoh Rp2 Triliun

Aksi perseroan ini mengacu pada Peraturan OJK No.2/POJK.04/2013 jo. Surat Edaran OJK No.3/SEOJK.04/2020.
Karyawan melintas di dekat logo milik Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (8/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat logo milik Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (8/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berencana untuk melakukan pembelian kembali sahamnya atau buyback dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp2 triliun.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada Jumat (20/3/2020), perseroan menyatakan aksi tersebut mengacu pada Peraturan OJK No.2/POJK.04/2013 jo. Surat Edaran OJK No.3/SEOJK.04/2020.

Aksi tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi perekonomian saat ini mengalami perlambatan dan tekanan baik, secara regional maupun nasional, yang salah satunya disebabkan oleh wabah virus corona (Covid-19). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 18,46 sejak awal tahun.

"Sesuai dengan SEOJK No.3/SEOJK.04/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor," demikian pengumuman dari manajemen.

Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan secara bertahap untuk periode tiga bulan terhitung sejak 20 Maret 2020 sampai dengan 19 Juni 2020. Pelaksanaan transaksi pembelian saham akan dilaksanakan melalui Bursa Efek Indonesia.

Keputusan buyback akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Bank Mandiri menggunakan kas internal untuk buyback tersebut. Dengan demikian, aset dan ekuitas akan menurun senilai Rp2 triliun.

Namun, emiten dengan kode saham BMRI ini menyatakan dampak terhadap biaya operasional tidak material, sehingga laba rugi diperkirakan masih sejalan dengan target.

"Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, mengingat Bank Mandiri memiliki modal dan cash flow yang cukup," jelasnya.

Adapun, jumlah aset Bank Mandiri pada 31 Desember 2019 tercatat senilai Rp1.318,24 triliun dengan laba bersih tahun berjalan Rp27,48 triliun. Ekuitas perseroan senilai Rp209,03 triliun dan laba per saham Rp588,90.

Setelah pembelian kembali saham, aset perseroan menjadi Rp1.316,24 triliun dengan laba bersih tetap. Ekuitas menjadi Rp207,03 triliun dan laba per saham naik menjadi Rp593,19.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper