Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menengok Komitmen Lembaga Pembiayaan Dorong UMKM Indonesia Go Internasional

Kesempatan memperoleh pembiayaan sangat tergantung dari ambisi setiap perbankan dalam menyuburkan UMKM pada skala internasional atau cukup hanya pada skala nasional.
Pengunjung melihat produk UMKM di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melihat produk UMKM di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Akses bagi pelaku usaha mikro kecil menengan (UMKM) untuk menembus pasar internasional terbilang susah-susah gampang karena harus memiliki sejumlah kriteria dan mengikuti protokol untuk menerima kepercayaan dari perbankan.

Maklum saja, tingkat kesulitan maupun kemudahan memperoleh pembiayaan memang sangat tergantung dari ambisi setiap perbankan dalam menyuburkan UMKM pada skala internasional atau cukup hanya pada skala nasional.

Menurut CFO Bank Sampoerna Henky Suryaputra, sebagian besar nasabah UMKM masih melayani permintaan dalam negeri. Gampang saja, dengan cara ini Bank Sampoerna bisa lebih optimal dalam mendukung UMKM dengan pembiayaan berbentuk pinjaman tunai atau cash loan, baik berupa pinjaman angsuran maupun pinjaman rekening koran.

Meski demikian, Henky tak menampik perusahaan punya cita-cita menjadi jembatan bagi kesuksesan pelaku usaha UMKM dalam menembus pasar global. Hal itu hanya akan berhasil jika Bank Sampoerna pun bisa menjadi salah satu bank devisa dengan layanan yang lebih optimal dalam mendampingi UMKM.

“Kami masih dalam proses untuk dapat menjadi bank devisa untuk dapat memberikan layanan yang lebih lengkap pada UMKM, termasuk untuk mendukung pembiayaan ekspor,” ungkap Hengky saat dihubungi Bisnis.

Dalam suasana menghadapi pandemi corona (COVID-19), Henky belum bisa memberi komentar lebih terkait dampaknya terhadap kinerja pemberian pinjaman tunai ataupun sokongan pembiayaan bagi UMKM.

Sementara itu, Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), berbagi cerita mekanisme membantu UMKM bisa menggapi pasar internasional melalui ekspor.

Corporate Secretary LPEI Yadi J. Ruchandi mengatakan langkah awal bagi pelaku usaha atau eksportir maupun calon debitur yang ingin mengajukan permohonan fasilitas harus mengakses langsung pada laman Indonesia Eximbank.

Langkah lain, pelaku usaha juga bisa langsung menghubungi Divisi Bisnis UKMK untuk assement awal dalam tahap penyaluran fasilitas pembiayaan.

Ada beberapa skema pembiayaan yang dapat diberikan dalam menyokong ekspor UMKM versi LPEI. Pertama, Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE), dan Kredit Investasi Ekspor (KIE) dengan persyaratan pengajuan didukung dengan jaminan senilai minimal 50 persen dari total pengajuan.

“Sebagai tambahan, pelaku UMKM juga dapat mengajukan penjaminan maupun asuransi ekspor sebagai langkah mitigasi risiko dalam proses ekspor yang dilakukannya,” jelas Yadi kepada Bisnis.

Sementara itu, bagi pelaku usaha yang belum dinilai bankable, Yadi menyarankan untuk dapat mengajukan permohonan pendampingan Coaching Program For New Exporters (CPNE) ke Divisi Advisory Services.

Yadi menjelaskan, melalui program pendampingan tersebut, peserta CPNE akan didampingi tim dari Indoensia Eximbank untuk dapat diberikan pelatihan maupun konsultasi untuk memulai ekspor.

“Setelah program ini selesai dan peserta dalam melakukan ekspor, barulah peserta akan direkomendasikan untuk mendapatkan pembiayaan,” jelas Yadi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper