Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa BCA atau BCA Life membukukan laba Rp12,86 miliar pada 2019, berbalik untung dibandingkan dengan kondisi kinerja 2018.
Berdasarkan laporan keuangan BCA Life 2019, perseroan membukukan pendapatan premi senilai Rp840,08 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 33,5 persen (year-on-year/yoy) dari capaian premi 2018 senilai Rp628,9 miliar.
Pada 2019, perseroan membayarkan klaim dan manfaat senilai Rp233,39 miliar. Jumlahnya meningkat hingga 45,69 persen (yoy) dibandingkan dengan klaim yang dibayarkan pada 2018 senilai Rp160,19 miliar.
Presiden Direktur dan COE BCA Life Rio Winardi menjelaskan bahwa pihaknya merasa bangga atas capaian pada 2019 tersebut. Pertumbuhan kinerja itu membuat BCA Life dapat menjaga rasio pencapaian solvabilitas (risk based capital/RBC) 2019 di angka 578,5 persen, menurun dari posisi 2018 sebesar 657,9 persen.
"Peningkatan premi sebesar 33,57 persen adalah suatu hasil yang sangat bagus bagi kami. Ini adalah hasil kerja keras dan ketekunan seluruh staf dan manajemen BCA Life," ujar Rio pada Senin (27/4/2020) melalui keterangan resmi.
Kinerja tersebut membuat perseroan membukukan laba pada 2019, setelah pada 2018 mencatatkan rugi Rp78,8 miliar. Aset BCA Life tercatat tumbuh 27,8 persen (yoy) menjadi Rp1,15 triliun pada 2019 dari tahun sebelumnya sebesar Rp902,8 miliar.
Baca Juga
Rio menjelaskan bahwa pada 2019 perseroan mencatatkan jumlah nasabah 701.829 orang atau meningkat hingga 27,3 persen (yoy) dari 2018 sebanyak 551.113 nasabah.
Menurutnya, pertumbuhan jumlah nasabah dan premi didorong oleh empat saluran distribusi BCA Life, yakni telemarketing, bancassurance, credit life, dan corporate solution.
"Kontribusi besar ini merupakan hasil dari kerja sama yang kuat antara BCA Life dengan Grup BCA dan partner lainnya dalam menyediakan solusi yang tepat bagi para nasabah," ujar Rio.
