Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Beri Keringanan Kredit, Bank BUMN Butuh Dana Segar

Bank BUMN membutuhkan dukungan karena penundaan pembayaran pokok akan mengakibatkan tidak diterimanya pembayaran dari nabasah pada bank.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -  Bank badan usaha milik negara (BUMN) meminta dukungan likuiditas dari pemerintah mengingat besarnya kebutuhan dana untuk melakukan restrukturisasi kredit. Hal itu dibutuhkan untuk menyeimbangkan aset dengan kewajiban.

Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso mengatakan bank BUMN membutuhkan dukungan karena penundaan pembayaran pokok akan mengakibatkan tidak diterimanya pembayaran dari nabasah pada bank.

“Artinya likuiditas kami berkurang, berapa? Nanti hitung-hitungannya ada,” kata Sunarso dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (30/4/2020). 

Dia menjelaskan penundaan pembayaran bunga karena keringanan kredit memberikan dampak pada penurunan pendapatan karena kemampuan menghasilkan laba berkurang. Hal ini dampaknya pada setoran dividen.

Selain penurunan pendapatan, juga bedampak pada likuiditas. “Kalau ngomong omong kebutuhan likuditas jumlah penundaan bunga maupun pokok, kalau ke pendapatan hanya disebabkan penunadaan bayar bunga, maka bank Himbara [Himpunan Bank-Bank Milik Negara] butuh dukungan,” terangnya.

Pemenuhuan kebutuhan likuiditas itu, pertama  penempatan dana lembaga pemerintah dan BUMN yang sudah ditempatkan di bank pelat merah hendaknya tidak ditarik, apabibla ditarik hanya untuk kebutuhan operasional. “Kalau tidak jangan ditarik.”

Kedua, selain eksisting dana yang diambil, tentu bank BUMN memerlukan penempatan dana baru dari pemrrintah baik normal maupun karena penurunan likuiditas karena penruunan pembayaran bunga atau pokok.

Ketiga, soal subsidi bunga, apabila mau dapat profit, maka bunga yang ditanggungkan pembayaran oleh nasabah dapat subsidi.

“Bank Himbara pelaksana KUR masih menunggu keputusan Kemenkeu besaran bunga KUR, karena ratas kemarin tambahan subdisi hanya 6 dan 3 bulan, meskipun kami sudah restrukturisasi sampai 12 bulan,” terangnya.

Adapun sampai dengan 24 April 2020, Bank Himbara telah melakuakn resrukturisasi kredit atas 832.052 nasabah dengan nilai outstanding Rp120,9 triliun.

Pemberian restrukturisasi tersebut terdiri dari kredit UMKM yang sebanyak 801.685 nasabah UMKM senilai Rp87,363 triliun dan nasabah non UMKM sebanyak 30.367 debitur senilai Rp33,493 triliun.

Meskipun terjadi pandemik corona, kinerja penghimpunan dana bank BUMN tumbuh 10,23 persen secara tahunan menjadi Rp2.611,45 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper