Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Tak Gencar Himpun Dana di Pasar Modal, Ini Sebabnya

Dihimpun dari publikasi KSEI, setidaknya ada 10 bank yang telah mencari dana nonkonvensional, baik melalui penerbitan sertifikat deposito, obligasi, sukuk, EBA, dan IPO, sejak Januari 2020 sampai saat ini.
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank tak gencar melakukan pencarian dana nonkonvensional pada tahun ini, seiring dengan likuiditas bank yang terjaga.

Dihimpun dari publikasi KSEI, setidaknya ada 10 bank yang telah mencari dana nonkonvensional, baik melalui penerbitan sertifikat deposito (negotiable certificate of deposit), obligasi, sukuk, EBA, dan IPO, sejak Januari 2020 sampai saat ini.

Total dana yang dihimpun senilai Rp11,92 triliun. Sementara nilai penghimpunan dana nonkonvensional selama Januari-Agustus 2019 mencapai Rp22,69 triliun.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyampaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) meningkat, sementara pertumbuhan kredit mengalami perlambatan. Hal ini menunjukkan perbankan tidak mengalami masalah dalam penghimpunan dana.

Di sisi lain, bank tidak mengalami permintaan kredit yang tinggi. Bahkan bank harus berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya.

Dari situ, artinya bank tidak membutuhkan tambahan sumber dana dari pasar modal saat ini. Hal ini terutama bagi bank-bank yang mendapatkan penempatan dana pemerintah.

Menurutnya, bank yang tak gencar menghimpun dana nonkonvensional saat ini masih akan terjadi sampai akhir tahun nanti.

"Bank memang tidak membutuhkan tambahan sumber dana dari pasar modal sekarang ini," katanya, Selasa (11/8/2020).

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran kredit perbankan hingga Juni 2020 mencapai Rp5.549,24 triliun, tumbuh 1,49 persen secara yoy. Padahal pada Mei 2020, pertumbuhan kredit masih berada pada angka 3,04 persen secara yoy.

Sementara penghimpunan dana pihak ketiga hingga Juni 2020 mencapai Rp6.175,36 triliun, tumbuh 7,95 persen secara yoy. Pada Mei 2020, pertumbuhan DPK mencapai 8,87 persen secara yoy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper