Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Transaksi Berjalan Kuartal II Susut 1,2 Persen, Ini Pemicunya

Kontributor utama dari penurunan transaksi berjalan adalah penyusutan defisit neraca pendapatan primer akibat berkurangnya pembayaran bagi hasil terhadap investor asing.
Aktifitas bongkar muat di terminal petikemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan. Bisnis/Paulus Tandi Bone
Aktifitas bongkar muat di terminal petikemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan. Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Defisit transaksi berjalan mengalami penurunan pada kuartal II/2020 seiring dengan tren surplus neraca barang serta berkurangnya defisit neraca pendapatan primer.

Defisit transaksi berjalan tercatat sebesar US$2,9 miliar atau 1,2 persen dari PDB, lebih rendah dari defisit pada kuartal I/2020 sebesar US$3,7 miliar dolar AS atau 1,4 persen dari PDB.

Defisit kuartal II/2020 juga lebih rendah dibandingkan kuartal I/2019 sebesar US$8,4 miliar atau 3 persen dari PDB.

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kontributor utama dari penurunan transaksi berjalan adalah penyusutan defisit neraca pendapatan primer akibat berkurangnya pembayaran bagi hasil terhadap investor asing.

"Kondisi ini sejalan dengan lesunya aktivitas ekonomi domestik yang berdampak pada menurunnya kinerja korporasi sehingga menurunkan balas jasa yang dibayarkan, terutama balas jasa atas investasi langsung," ungkap BI dalam laporan neraca pembayaran, Selasa (18/7/2020).

Defisit neraca pendapatan primer pada kuartal II/2020 tercatat sebesar US$6,2 miliar, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar US$7,9 miliar maupun kuartal sama tahun 2019 sebesar US$8,9 miliar.

Perbaikan defisit neraca pendapatan primer tersebut didorong oleh penurunan pembayaran hasil investasi langsung, serta peningkatan penerimaan, atas investasi langsung dan portofolio.

Neraca perdagangan barang dan neraca pendapatan sekunder masih membukukan surplus meskipun lebih rendah dari kuartal sebelumnya.

Surplus neraca perdagangan barang triwulan II 2020 menyusut menjadi US$4 miliar yang utamanya disebabkan oleh penurunan kinerja neraca perdagangan nonmigas di tengah perbaikan defisit neraca perdagangan migas.

Sementara itu, neraca jasa mengalami defisit yang rendah, setelah pada triwulan lalu mencatat surplus.

Neraca perdagangan jasa pada kuartal II/2020 tercatat mengalami defisit sebesar US$2,2 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$1,9 miliar.

"Peningkatan defisit neraca jasa tersebut terutama dipengaruhi oleh defisit neraca jasa perjalanan setelah pada triwulan sebelumnya masih mencatat surplus," tulis BI dalam laporannya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper