Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akui Tak Punya Lisensi, Jouska Sebut Bisnisnya di Area Abu-Abu

CEO Jouska Aakar Abyasa menyampaikan bahwa profesi perencana keuangan masih berada di area abu-abu (grey area) di industri keuangan Indonesia sehingga belum diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Chief Executive Officer Jouska Aakar Abyasa Fidzuno./Bisnis-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer Jouska Aakar Abyasa Fidzuno./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — CEO PT Jouska Financial Indonesia mengaku pihaknya tidak memiliki lisensi dan beberapa sertifikasi pasar modal juga tak diperpanjang dalam menjalankan usaha perencana keuangan.

CEO Jouska Aakar Abyasa menyampaikan bahwa profesi perencana keuangan masih berada di area abu-abu (grey area) di industri keuangan Indonesia sehingga belum diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Benar dalam hal ini sebagian besar dari kami, karena kami sebagai entitas [tidak memiliki lisensi maupun sertifikasi],” kata Aakar, Selasa (1/9/2020).

Dia menyampaikan bahwa dirinya sebagai individu sempat mengikuti pelatihan dari lembaga sertifikasi seperti International Association of Registered Financial Consultants (IARFC) dan Certified Financial Planner (CFP).

Setelah mendapatkan sertifikasi, Aakar mengaku tidak memperpanjang sertifikasi tersebut.

“Saya punya sertifikat keduanya [IARFC dan CFP] tapi memang ada yang tidak saya perpanjang,” tutur Aakar.

Berdasarkan hasil audiensi pada 6 Agustus 2020 dengan DPM 3 OJK atau Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A, Jouska mengatakan pihaknya mendapat tiga saran dari otoritas agar bisa kembali beroperasi seperti sedia kala.

Pertama, Jouska tidak memerlukan izin dari OJK selama perseroan tidak menjual produk efek di pasar modal seperti saham, surat utang, dan lainnya, serta tidak memberikan saran terkait produk-produk tersebut tersebut.

Kedua, Jouska memerlukan lisensi sebagai agen penjual efek seperti APERD maupun WPPE apabila ingin pergi ke area tersebut.

Ketiga, Jouska bisa memenuhi izin komplit sebagai penasihat investasi jika ingin melakukan semua kegiatan terkait dengan investasi.

Saat ini, Aakar menyebut posisi Jouska masih dalam status diberhentikan sementara oleh Satgas Waspada Investasi (SWI).

Ke depannya, Aakar mengungkapkan fokus utama Jouska di internal ada dua yaitu menyelesaikan keluhan klien dan menyelesaikan tanggung jawab kepada klien yang tidak ada keluhan. Dengan kata lain, bisa saja bisnis Jouska tidak akan kembali seperti semula.

“Untuk ke depannya Jouska mau jadi seperti apa, saya belum bisa berkomentar,” pungkas Aakar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper