1. Historia Bisnis : Lepasnya Pengaruh Rashid Hussain di Bank Niaga
Rashid Hussain seperti bisa memprediksi suatu krisis akan terjadi. Pada 1997, tepat setahun sebelum krisis moneter menggulung perekonomian Indonesia, bankir kawakan asal Malaysia itu memutuskan melepas kepemilikannya atas Bank Niaga.
Saat itu, Rashid tercatat memiliki 20 persen, atau sekitar US$99 juta, saham bank swasta tersebut. Dengan porsi itu, dia sadar tak akan bisa berbuat banyak jika sewaktu-waktu terjadi hal buruk.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Ada Usulan Pajak Mobil 0 Persen, Ini Harapan BCA Finance
PT BCA Finance berharap wacana relaksasi pajak kendaraan roda empat bisa segera diputuskan, apapun keputusan dari pemerintah. Wacana relaksasi pajak mobil dinilai membuat konsumen menahan diri.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim berharap wacana relaksasi pajak mobil baru bisa segera memiliki kepastian. Dia menambahkan, industri pembiayaan selaku pendukung sektor otomotif merasakan sendiri dampak bahwa para nasabah yang berniat mengambil pembiayaan mobil dalam waktu dekat malah menahan diri alias wait and see.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. PEN Bank Mandiri: Ketika UMKM dan Pekerja Kembali Tersenyum
Yuyun Juriah kini bisa bernapas lega. Perempuan pemilik usaha makanan siap saji dan sambal kemasan botol, yang berlokasi di daerah Bogor Utara tersebut, tak lagi pusing dalam mengelola keuangan usaha berskala kecil dan menengah miliknya.
Setelah mendapat bantuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), perempuan tangguh ini dapat menggaji karyawan sekaligus memutar uangnya untuk operasional dan produksi usahanya. Bahkan, Yuyun makin gencar melakukan aktifitas pemasaran dan promosi, baik di berbagai kanal sosial media, maupun melalui platform belanja online.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Rasio Kredit Bermasalah Fintech Lending Hampir 8 Persen
Industri teknologi finansial peer-to-peer lending (fintech lending) masih menghadapi tantangan dalam mengatasi tingkat kredit bermasalah atau tingkat wanprestasi pinjaman di atas 90 hari (TWP90).
Data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikutip Bisnis, Minggu (20/9/2020) menunjukkan bahwa TWP90 dari 158 penyelenggara fintech lending per Juli 2020 menunjukkan angka 7,99 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Tekanan Ekonomi, Pengamat Ingatkan 'Gejala' Jiwasraya Jangan Terulang
Industri asuransi dinilai perlu mengantisipasi munculnya gejala kasus yang serupa dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), yakni kebijakan investasi yang tidak tepat dari cadangan premi. Kondisi ekonomi yang tertekan akibat pandemi virus corona dapat memberatkan investasi cadangan premi.
Dosen Program MM-Fakuktas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Kapler A. Marpaung menyebutkan industri asuransi memiliki dua sumber modal investasi, yakni modal sendiri dan investasi atas dana cadangan yang bersumber dari premi.
Baca berita selengkapnya di sini.