Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Resmi Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP

BNI menyalurkan 25.000 unit KPR FLPP pada 2025, meningkat dari 10.750 unit, sebagai bagian dari upaya menyediakan perumahan layak bagi masyarakat Indonesia.
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • BNI resmi menjadi penyalur KPR subsidi dalam skema FLPP dengan target 25.000 unit pada tahun 2025, meningkat dari kuota awal 10.750 unit.
  • BNI telah menyalurkan KPR FLPP untuk 6.025 unit senilai Rp759,57 miliar per 23 Juli 2025.
  • Pemerintah menargetkan penyaluran 350.000 unit rumah subsidi pada 2025, dengan 129.773 unit telah disalurkan hingga 16 Juli 2025.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) alias BNI resmi menjadi bank penyalur kredit pemilikan rumah subsidi dalam skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), dengan jumlah 25.000 unit untuk tahun ini.

Dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan BP Tapera dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menyebut bahwa hal ini merupakan bentuk kepercayaan terhadap perseroan untuk mewujudkan perumahan yang layak bagi masyarakat.

“Hal ini merupakan bentuk kerja sama untuk menyediakan perumahan yang layak bagi rakyat Indonesia, yang saya rasa menjadi sebuah tantangan kita bersama,” katanya dalam sambutan di Grha BNI, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).

Lebih lanjut, sebanyak 25.000 unit rumah subsidi FLPP BNI tersebut juga meningkat dari kuota awal sebesar 10.750 unit pada 2025.

Jumlah ini mencerminkan kontribusi BNI sebanyak 5,71% dari keseluruhan kuota penyaluran rumah subsidi FLPP nasional.

Sementara itu, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho turut menyampaikan bahwa penyaluran FLPP BNI telah mencapai 6.025 unit atau setara Rp 759,57 miliar. Jumlah itu berdasarkan data per 23 Juli 2025.

Menurutnya, peningkatan kuota penyaluran oleh BNI tersebut menjadi komitmen bersama dari seluruh pihak untuk merealisasikan pemerataan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Mudah-mudahan tahun ini dengan target peningkat kuota dari 220.000 [rumah subsidi] menjadi 350.000, kita harus mampu tumbuh sekurang-kurangnya 149% di semester kedua 2025,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, hingga 16 Juli 2025, pemerintah tercatat menyalurkan sebanyak 129.773 unit atau sekitar 37% dari total kuota 350.000 unit.

Artinya, dalam kurun waktu lima bulan tersisa pemerintah perlu menyalurkan sebanyak 220.227 unit. Meski demikian, pemerintah tetap optimistis penyaluran sisa kuota rumah subsidi dapat dikebut rampung pada akhir tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro