Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resesi Menghantui, Minat Investor ke Asuransi Jiwa Masih Besar, Tapi...

Ketertarikan investor untuk melakukan merger atau akuisisi di industri asuransi akan tetap terjaga meskipun resesi.
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Minat investor untuk melakukan aksi korporasi di industri asuransi jiwa dinilai tetap besar meskipun terjadi tekanan ekonomi saat resesi.

Pengamat asuransi dan Mantan Komisaris Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Irvan Rahardjo menilai bahwa rendahnya penetrasi dan densitas asuransi di Indonesia menjadi potensi besar yang menarik minat investor untuk masuk, baik dari dalam maupun luar negeri.

Menurutnya, kondisi tersebut membuat investor cukup melirik peluang industri asuransi jiwa di Indonesia. Irvan menilai bahwa ketertarikan investor untuk melakukan merger atau akuisisi di industri asuransi akan tetap terjaga meskipun resesi.

"Asuransi jiwa sudah bisa menyesuaikan dengan model bisnis baru yaitu digitalisasi, juga ada dorongan peningkatan awareness dan willingness to buy. Namun, kalau masuk resesi panjang akan menekan kembali kinerja industri, terutama asuransi umum yang sangat bergantung kepada kredit perbankan," ujar Irvan kepada Bisnis, Selasa (22/9/2020).

Dia menilai bahwa tekanan likuiditas akan semakin terasa oleh industri pada tahun depan. Hal tersebut karena klaim dari berbagai lini bisnis, baik di asuransi jiwa maupun umum, berpotensi meningkat pada tahun depan dan nilainya belum dapat diperkirakan.

Terlebih, menurut Irvan, jika penanganan pandemi Covid-19 belum maksimal yang menyebabkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terus berlangsung maka industri akan menghadapi kondisi yang sulit. Menurutnya, saat itulah investor akan 'memasang mata' kepada industri asuransi.

"Timbul dorongan merger dan akuisisi karena klaim yang besar di satu sisi dan likuiditas yang tertekan di sisi lain akan menggerus modal, sehingga harus ada suntikan dana segar dari investor," ujarnya.

Selain itu, Irvan pun menilai bahwa golongan berpenghasilan menengah ke atas akan memilih berinvestasi di instrumen fixed income dalam keadaan resesi. Beralihnya dana dari pasar modal, yang menjadi sumber investasi industri asuransi, maka akan memengaruhi bisnis proteksi itu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper