Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilirik Investor Asing, Bagaimana Kinerja Bukopin Syariah di Masa Pandemi?

Calon investor asal Singapura dan Dubai diketahui tengah mengincar Bank Bukopin Syariah, anak usaha Bank Bukopin, untuk menjadi pemodal utama bank tersebut.
Nasabah bertransaksi di kantor Bank Bukopin Syariah Jakarta, Rabu (29/1). /Bisnis.com
Nasabah bertransaksi di kantor Bank Bukopin Syariah Jakarta, Rabu (29/1). /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Bukopin masih optimistis kondisi keuangan masih cukup baik dalam menghadapi masa pandemi tahun ini.

Head of Corporate Secretary Bukopin Syariah Evi Yulia Kurniawati menyebutkan kondisi pandemi tergolong berat bagi industri perbankan secara keseluruhan termasuk perseroan.

"Namun, alhamdulillah saat ini kepercayaan nasabah sudah berangsur kembali pulih dan kami sampai akhir tahun ini akan terus fokus kepada penguatan likuiditas plus permodalan, supaya dapat lebih kompetitif serta leluasa meraih potensi-potensi bisnis syariah yang lebih banyak, khususnya di segmen retail dan UKM," katanya, (Rabu (30/9/2020).

Dia melanjutkan perseroan pun mendapat dukungan seluruh stakeholder, khususnya Bank Bukopin selaku induk yang sudah resmi masuk ke dalam holding Kookmin Bank.

"Kami optimis bisa terjalin sinergi dan kolaborasi yg kuat agar Bank Syariah Bukopin lebih eksis mendukung perekonomian syariah di Indonesia," sebutnya.

Adapun, aset Bukopin Syariah pada pertengahan tahun ini mencapai Rp5,49 triliun dengan total pembiayaan Rp4,6 triliun, dan dana pihak ketiga Rp2,9 triliun.

Kualitas pembiayaan tergolong tertekan selama masa pandemi. Rasio pembiayaan bermasalah net mulai mencapai ambang batas minimum dengan posisi 4,99 persen. Pembiayaan yang direstrukturisasi pun mencapai Rp1,77 triliun.

Adapun, modal inti tier 1 Bukopin Syariah masih Rp706 miliar, masih butuh Rp300 miliar lagi untuk dapat memenuhi ketentuan modal inti minimum otoritas pengawas tahun ini.

Sebelumnya, calon investor asal Singapura dan Dubai diketahui tengah mengincar Bank Bukopin Syariah, anak usaha Bank Bukopin, untuk menjadi pemodal utama bank tersebut.

Menurut sumber Bisnis yang mengetahui rencana tersebut, dua investor asal dua negara tersebut beberapa kali melakukan penjajakan untuk mengakuisisi Bukopin Syariah.

Namun, berdasarkan sumber yang sama, KB Kookmin Bank, selaku pemegang saham Bank Bukopin, enggan melepas Bukopin Syariah ke tangan investor lain.

Rencana penguatan Bank Bukopin Syariah pada akhirnya dilakukan oleh sang induk. Padahal, lanjutnya, pembicaraan dengan calon investor asal Singapura dan Dubai sudah meruncing.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper