Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. kembali melakukan penyesuaian pada tingkat suku bunga deposito dalam denominasi dolar Amerika Serikat menjadi berkisar 0,3% - 0,5%.
Perseroan mengklaim penetapan suku bunga deposito tersebut mengikuti perkembangan pasar dan tetap menjaga daya saing sumber dana dari nasabah.
"Terdapat penyesuaian pada tingkat suku bunga deposito US$ BNI yang berlaku mulai 7 Oktober 2020. Berikut suku bunga kami," kata manajemen dalam keterangan resminya kepada Bisnis, Jumat (9/10/2020).
Adapun, deposito dengan jumlah dana di bawah US$100.000 mendapat suku bunga 0,3% untuk tenor 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan. Angka ini turun dari sebelumnya sebesar 0,45%. Sementara itu, untuk tenor 12 bulan dan 24 bulan diberikan suku bunga 0,45%, turun dari sebelumnya 0,6%.
Adapun, untuk dana simpanan deposito dengan saldo di atas US$100.000, suku bunganya diturunkan dari sebelumnya 0,45% kini menjadi 0,3% untuk tenor 1,3, dan 6 bulan. Adapun untuk tenor yang lebih panjang yakni 12 bulan dan 24 bulan diberikan tingkat bunga 0,5%, dari sebelumnya 0,75%.
Di samping itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada Jumat (9/10/2020) pukul 10.20 WIB menetapkan harga beli dolar AS untuk bank notes sebesar Rp14.545 per dolar dan harga jual sebesar Rp14.895 per dolar.
Sementara itu, berdasarkan special rates Bank BNI pukul 10.20 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp14.626 dan harga jual sebesar Rp14.811