Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Pandemi, Bank Cilik Ramai-Ramai Pertebal Modal

Beberapa bank kecil tetap melaksanakan penambahan modal untuk memenuhi aturan modal inti minimum dan ekspansi usaha. Siapa saja?
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank kecil berupaya memperkuat modal di tengah pandemi untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum maupun ekspansi perseroan.

Yang terbaru, PT Bank Jago Tbk. telah mengantongi restu pemegang saham untuk penambahan modal melalui penerbitan saham baru atau rights issue tahap II. Adapun, perseroan saat ini masih menunggu pernyataan efektif dari OJK atas aksi korporasi yang akan dilakukan.

Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun menyampaikan tujuan penerbitan saham baru melalui rights issue, yakni untuk memperkuat struktur modal sehingga dapat memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun. Adapun, modal inti perseroan saat ini senilai sekitar Rp1,2 triliun.

Tujuan lainnya yakni untuk melakukan investasi infrastruktur IT dan rekrutmen sumber daya manusia yang relevan dengan aspirasi Bank Jago menjadi bank berbasis teknologi yang tertanam dalam suatu ekosistem.

Selanjutnya, perseroan segera mengumumkan hal teknis rights issue seperti harga pelaksanaan, target dana, maupun pembeli siaga dalam aksi korporasi ini.

"Pada saatnya kami akan umumkan hal-hal teknis terkait rights issue melalui prospektus atau keterbukaan informasi berikutnya," katanya pekan lalu.

Sementara itu, PT Bank Bisnis Internasional Tbk. akan menggelar RUPSLB pada 2 November 2020 untuk meminta restu pemegang saham atas rencana penambahan modal melalui rigths issue. Jumlah saham yang akan dikeluarkan dengan mekanisme PMHMETD sebanyak-banyaknya 438,63 juta saham.

Bank Bisnis merencanakan pelaksanaan rights issue pada akhir semester II/2020. Aksi korporasi ini dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan POJK 12/2020 pada Bab IV tentang modal inti dan CEMA minimum, di mana perseroan akan memenuhi modal inti tahun 2020 senilai Rp1 triliun.

"Selain itu, aksi korporasi ini dapat memperkuat struktur permodalan perseroan dan sebagai tambahan modal kerja perseroan untuk mendukung kegiatan usaha perseroan sebagai bank umum swasta nondevisa, terutama dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap," terang manajemen dalam keterbukaan informasi.

PT Bank Capital Indonesia Tbk. memasang target pelaksanaan rights issue paling lambat Desember 2020, setelah mengantongi restu pemegang saham pada awal September kemarin. Perseroan mengincar perolehan dana Rp2 triliun dari aksi korporasi ini untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.

Adapun, PT Bank Oke Indonesia Tbk. saat ini masih menunggu izin efektif pernyataan pendaftaran dari OJK terhadap rencana rights issue dengan target dana Rp499,68 miliar. Direktur Operasional Bank Oke Indonesia Joyo menyampaikan perubahan indikasi jadwal yang semula disebutkan izin efektif pernyataan pendaftaran dari OJK pada 8 Oktober 2020.

"Izin efektif pernyataan pendaftaran tersebut belum diperoleh perseroan karena masih terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi," jelasnya dalam pengumuman.

Senior Faculty LPPI Moch Amin Nurdin menyampaikan penambahan maupun penguatan modal akan berdampak positif bagi kinerja perseroan. Pertama, memberikan kesempatan kepada bank untuk lebih ekspansif dalam berbagai sisi, baik funding maupun lending, sehingga kinerja bank menjadi lebih baik.

Kedua, penguatan modal ini untuk memenuhi ketentuan regulasi yang akan berdampak pada perbaikan reputasi dan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan nasabah. Dalam jangka panjang hal ini akan meningkatkan kinerja bank tersebut.

Ketiga, penguatan modal akan mampu menjaga bank dari dampak risiko yang ditimbulkan sebagai akibat dari aktivitas ekspansi. Dengan begitu, bank mampu menjaga keberlangsungan kinerja perseroan.

"Banyak yang bisa dilakukan dengan penambahan dan penguatan modal," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper