Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reformasi Struktural Dana Pensiun, Dimulai dari Mana?

Total aset dana pensiun berkontribusi 6,03 persen terhadap PDB Indonesia pada 2019. Masih jauh di bawah negara-negara lain, sehingga butuh reformasi struktural.
Dana pensiun/Istimewa
Dana pensiun/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menilai bahwa upaya reformasi struktural dana pensiun perlu fokus pada satu masalah utama, yakni masih rendahnya pemberi kerja yang memberikan dana pensiun bagi para pekerja. Masalah itu mendasari berbagai kendala yang muncul di program pensiun saat ini.

Direktur Eksekutif ADPI Bambang Sri Muljadi menjelaskan bahwa industri dana pensiun pada dasarnya hanya mengelola dana yang dibayarkan para pemberi kerja. Oleh karena itu, rendahnya kontribusi aset dana pensiun terhadap PDB turut didasari oleh kurangnya pemberi kerja yang memberikan program pensiun.

Akar permasalahan itu salah satunya dapat diatasi melalui konstruksi regulasi yang berorientasi pada perlindungan hari tua pekerja. Menurut Bambang, pemerintah harus tegas mewajibkan para pemberi kerja menyediakan program dana pensiun atau pesangon bagi pekerjanya.

"Sekarang kan banyak banget pemberi kerja yang tidak memilki dana pensiun [untuk pekerjanya], pesangon pun wajib tapi banyak yang tidak melaksanakan. Reformasinya harus fokus di kemampuan pemberi kerja [dalam memberikan dana pensiun] dulu," ujar Bambang kepada Bisnis, Kamis (22/10/2020).

Menurutnya, pemerintah harus memastikan bahwa perusahaan-perusahaan atau pemberi kerja memiliki kemampuan keuangan yang sehat, kemudian mendorong mereka untuk mendaftarkan dana pensiun. Di sana, keberadaan insentif menjadi penting.

Rendahnya kemampuan pekerja itu memberikan efek domino bagi industri dana pensiun. Sedikitnya iuran membuat dana kelolaan pun menjadi minim, imbal hasil investasinya pun menjadi tidak optimal.

Menurut Bambang, kondisi itu menjadi problema tersendiri karena dana pensiun harus menempatkan investasi di instrumen yang konservatif. Imbal hasil yang diperoleh industri relatif kecil, tetapi dana itu akan membantu pendapatan negara.

"Sepanjang sifat investasinya masih di surat utang negara [SUN], dan lain-lain, return akan selaras dengan indikator ekonomi makro, yang mana saat suku bunga turun maka imbal hasilnya pun turun," ujarnya.

Bambang pun menilai bahwa saat ini penyelenggara dana pensiun memang masih terpecah-pecah atau jumlahnya banyak tetapi dengan aset yang kecil. Kompetensi para pengurus itu pun belum sama, sehingga belum menciptakan kondisi yang ideal.

"Sekarang dapen masih terpecah banyak, asetnya kecil-kecil, belum punya bargaining position untuk mengembangkan industri," ujar Bambang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper