Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) dan entitas anak masih belum mampu mencetak keuntungan dalam delapan bulan pertama tahun 2020.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan (unaudited) yang dikutip Bisnis di laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (3/11/2020), Bank Bukopin membukukan rugi bersih senilai total Rp675,53 miliar per akhir Agustus 2020.
Kinerja tersebut menurun dari capaian Agustus 2019 yang masih mampu membukukan laba sebesar Rp137,52 miliar.
Pendapatan bunga bersih BBKP sebesar Rp482,57 miliar, turun 57,94% pada Agustus 2020 dibandingkan bulan sama tahun lalu (year on year/yoy). Beban operasional selain bunga bersih juga terpantau naik 25,13% (yoy) pada Agustus 2020 menjadi Rp1,23 triliun.
Aset BBKP pada Agustus 2020 juga turun 15,38% (yoy) menjadi Rp77,37 triliun. Penurunan aset tersebut seiring dengan penurunan kredit yang diberikan bank sebesar 3,28% (yoy) menjadi Rp59,39 triliun. Hingga Agustus 2020, BBKP membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit dan pembiayaan syariah hingga Rp2,99 triliun.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank berupa giro naik 25,35% YoY menjadi Rp10,69 triliun pada Agustus 2020. Sementara itu, tabungan dan deposito yang berhasil dihimpun masing-masing senilai Rp12,74 triliun dan Rp26,23 triliun.
Baca Juga
Adapun, sepanjang paruh pertama 2020, BBKP masih mampu mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik senilai Rp54,13 miliar. Perolehan tersebut turun 55% (yoy).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia disampaikan, total penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp217,73 miliar atau naik 51,31% (yoy) pada semester I/2020.
Perolehan laba tersebut ditopang oleh penurunan beban bunga sebesar 4,31% (yoy). Hanya saja, pendapatan bunga emiten berkode BBKP ini juga turun 8,13% (yoy).
Adapun laba per saham BBKP pada akhir semeste I/2020 adalah senilai Rp4,65 menurun dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp10,00.
Total aset BBKP pada semester I/2020 juga menurun 14,94% dibandingkan posisi akhir tahun lalu (year to date/ytd) menjadi Rp87,21 triliun.
Penurunan tersebut sejalan dengan turunnya total pinjaman dan kredit yang diberikan BBKP kepada pihak ketiga selama semester I/2020 menjadi Rp67,28 triliun atau turun 2,89 (ytd).
Sejalan dengan itu, penghimpunan dana juga mengalami penurunan pada semester I/2020 yakni giro turun 9,29% (ytd), tabungan 14,58%, dan deposito berjangka 38,54% (ytd)