Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Borong SBN Rp322,35 Triliun Melalui Skema Burden Sharing

Pembelian SBN di pasar perdana berdasarkan skema burden sharing I sebesar Rp69,8 triliun dalam 29 kali lelang yang dilakukan pemerintah sepanjang 2020, sementara realisasi pendanaan public goods melalui mekanisme pembelian SBN secara langsung telah mencapai Rp252,55 triliun.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat pembelian surat berharga negara (SBN) berdasarkan skema berbagi beban atau burden sharing dengan pemerintah telah mencapai Rp322,35 triliun per 3 November 2020.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo merincikan, realisasi pembelian SBN di pasar perdana berdasarkan skema burden sharing I tercatat sebesar Rp69,8 triliun dalam 29 kali lelang yang dilakukan pemerintah sepanjang 2020.

Sementara itu, realisasi pendanaan public goods melalui mekanisme pembelian SBN secara langsung sesuai dengan surat keputusan bersama tangga 7 Juli 2020 telah mencapai Rp252,55 triliun.

"Dengan demikian, secara keseluruhan pembelian SBN oleh BI berikut pembagian beban untuk pendanaan APBN tahun 2020 telah mencapai Rp322,35 triliun," katanya, Kamis (12/11/2020).

Selain itu, BI juga merealiasikan pembagan beban dengan pemerintah untuk pendanaan APBN tahun 2020 untuk nonpublic goods - UMKM sebesar Rp92,25 triliun sesuai dengan SKB II tanggal 7 Juli 2020.

Perry menambahkan, dengan komitmen BI dalam pembelian SBN dari pasar perdana, pemerintah dapat lebih fokus pada upaya akselerasi realiasi APBN untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Di samping itu, BI juga telah melakukan pelonggaran moneter melalui jalur kuantitas atau quantitative easing sebesar Rp672,4 triliun ke perbankan.

Pelonggaran ini dilakukan melalui ekspansi moneter sebesar Rp501,6 triliun dan penurunan giro wajib minimum (GWM) sebesar Rp155 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper