Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Serius Hapus Hambatan Bisnis Bank Syariah, Ini Salah Satunya

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pemerintah akan serius dalam menghilangkan hambatan-hambatan dalam ekspansi pembiayaan di bisnis perbankan syariah.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian BUMN akan mengajukan pertimbangan terhadap pajak berganda pada bisnis perbankan syariah.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pemerintah akan serius dalam menghilangkan hambatan-hambatan dalam ekspansi pembiayaan di bisnis perbankan syariah.

Salah satunya Kementerian BUMN akan mencoba mengajukan peninjauan terhadap bisnis pembiayaan syariah yang terkena pajak berganda.

"Dalam pembiayaan syariah, ada konsep jual beli aset di awal dan akhir transkasi. Hal seperti ini sedang diperdalami supaya tidak ada double taxation," katanya, dalam webinar Kafegama, Rabu (9/12/2020).

Di luar itu, pemerintah juga akan mulai sosialisasi kepada pada pelaku usaha khususnya di bidang infrastruktur untuk mempertimbangkan pembiayaan syariah sebagai salah satu opsi utama.

"Kami juga berharap debitur syariah juga mulai dapat diyakinkan bahwa pembiayaan ini tetap cocok dengan model bisnis mereka," sebutnya.

Adapun, Kartika memaparkan penetrasi perbankan syariah secara populasi baru sekitar 4 persen. Pemerintah berharap rasio ini dapat meningkat hingga 15 sampai 20 persen dalam 5 tahun ke depan.

Salah satu upaya untuk mengembangkan perbankan syariah Tanah Air adalah dengan menggabungkan tiga bank syariah BUMN menjadi satu alias merger. Saat ini, proses merger BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri masih berlangsung.

Pemerintah menargetkan merger bank syariah BUMN ini bisa rampung pada kuartal pertama tahun depan, tepatnya pada Februari 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper