Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI Buru Dana Murah Lewat Tabungan Haji

BSI fokus tingkatkan dana murah lewat Tabungan Haji, dengan 62,7% dari 5,2 juta jamaah haji Indonesia adalah nasabah BSI. Pendaftar haji di BSI tumbuh 23% pada 2023-2024.
Jemaah calon haji Indonesia dari kelompok terbang (kloter) 33 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-33) tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Minggu (18/5/2025). / Bisnis-Reni Lestari
Jemaah calon haji Indonesia dari kelompok terbang (kloter) 33 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-33) tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Minggu (18/5/2025). / Bisnis-Reni Lestari

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) kejar peningkatan dana murah di tengah tingginya potensi pasar haji di Indonesia, dengan 62,7% dari total 5,2 juta jamaah yang masuk daftar tunggu merupakan nasabah BSI.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menjelaskan, tren pendaftaran haji terus meningkat, di mana pendaftar haji di BSI tumbuh 23% pada 2023 sampai dengan 2024.

“Masa tunggu haji yang panjang harus dipersiapkan dengan baik. Dengan cara terus menabung dana persiapan pelunasan haji agar 15—25 tahun mendatang dana haji sudah siap”, ujar Anton, Selasa (13/8/2025).

Sementara biaya haji juga berpotensi naik sejalan inflasi dan perubahan nilai tukar.

Mengacu data Kementerian Agama, saat ini terdapat 5,2 juta jamaah haji Indonesia dalam daftar tunggu, dengan 62,7% di antaranya atau sekitar 3,2 juta orang merupakan nasabah Tabungan Haji BSI.

Sementara itu, total tabungan haji di BSI tumbuh 18,74% secara tahunan menjadi Rp14,2 triliun, berasal dari 6,18 juta rekening, termasuk 12% nasabah dari kelompok milenial.

Kinerja BSI

BSI mencatatkan laba bersih konsolidasian periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik Rp1,87 triliun per kuartal I/2025. Laba perusahaan naik 10,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp1,7 triliun.

Mengacu laporan keuangan yang terbit pada Rabu (30/4/2025) BSI membukukan pendapatan piutang Rp3,8 triliun, tumbuh dari periode 31 Maret 2024 lalu yaitu Rp3,53 triliun. Pendapatan piutang didominasi dari perolehan Murabahah senilai Rp3,43 triliun.

BSI juga memperoleh pendapatan bagi hasil Rp2,38 triliun, tumbuh 30,8% dari periode sebelum Rp1,82 triliun. Pendapatan bagi hasil ditopang dari raihan musyarakah Rp2,33 triliun sampai dengan Maret 2025.

Adapun rasio net imbalan atau NI mengalami penurunan dari 5,38% kuartal I/2024 menjadi 5,31% di kuartal I/2025. Menelisik laporan kinerja BSI, pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp4,77 triliun naik 9,02% dari periode sebelumnya Rp4,3 triliun. 

Namun demikian, terdapat beban operasional lainnya menjadi Rp2,29 triliun atau membengkak 8,33% dibandingkan kuartal I/2024 yaitu Rp2,11 triliun.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro