Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepemilikan Saham Bukopin (BBKP) oleh Negara Tinggal 3,18 Persen

Serangkaian aksi korporasi terjadi sepanjang 2016 hingga 2020 sehingga mengakibatkan perubahan struktur kepemilikan saham negara dari semula 21,73 persen menjadi 3,18 persen.
Bank Bukopin/bukopin.co.id
Bank Bukopin/bukopin.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kepemilikan saham negara pada PT Bank Bukopin Tbk. kini tersisa 3,18 persen setelah dilakukan aksi korporasi berupa penerbitan dan penjualan saham baru.

Hal ini terungkap dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada PT Bank Bukopin Tbk.

Peraturan Pemerintah tersebut ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2020 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama.

Serangkaian aksi korporasi terjadi sepanjang 2016 hingga 2020 sehingga mengakibatkan perubahan struktur kepemilikan saham negara dari semula 21,73 persen menjadi 3,18 persen.

Pasal 1 menyebutkan dalam rangka meningkatkan kinerja, nilai tambah, dan peran serta masyarakat dalam kepemilikan saham PT Bank Bukopin Tbk., dilakukan penerbitan dan penjualan saham baru melalui penawaran umum perdana saham pada 2006. Selanjutnya, program kepemilikan saham oleh karyawan pada 2006.

Kemudian, program kepemilikan saham oleh karyawan, anggota direksi, dan atau anggota dewan komisaris pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013.

Berikutnya, penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu pada 2009, 2011, 2014, 2018, 2020. Adapun, pada aksi korporasi tersebut, hak yang menjadi bagian negara tidak diambil bagian oleh pemerintah.

Selanjutnya, penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu pada 2020.

"Penerbitan dan penjualan saham baru tersebut mengakibatkan perubahan struktur kepemilikan saham negara yang semua sebesar 21,73 persen menjadi sebesar 3,18 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor pada PT Bank Bukopin Tbk.," tulis Pasal 2 PP tersebut, dikutip Kamis (31/12/2020).

Sebagai informasi, Bank Bukopin mendapatkan dana Rp3,1 triliun setelah KB Kookmin merampungkan private placement dalam rangka memperbaiki struktur permodalan dan likuiditas perseroan.

Kepemilikan Saham Bukopin (BBKP) oleh Negara Tinggal 3,18 Persen

Seorang melintas di kantor KB Kookmin Bank Korea Selatan. Kookmin menjadi pemegang saham di PT Bank Bukopin Tbk. sejak 2018./asianbankingandfinance.net/

Aksi korporasi lanjutan tersebut telah mendapat persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB 25 Agustus lalu, menyusul proses yang telah diselesaikan dengan regulator sebelumnya.

Rencana pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) telah diumumkan pada 26 Agustus 2020.

Sesuai rencana, transaksi penambahan modal itu telah dilakukan pada 2 September 2020. Pada aksi korporasi lanjutan ini, Bank Bukopin menerbitkan saham baru sebanyak 16.360.578.947 lembar saham kelas B dengan nilai transaksi Rp190 per lembar saham.

Sesuai dengan keterbukaan informasi yang sudah dilakukan pada tanggal 14 Juli, 19 Agustus dan 26 Agustus, saham baru tersebut diserap seluruhnya oleh KB Kookmin Bank, yang merupakan pemegang saham pengendali bank pasca proses aksi korporasi sebelumnya, Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) yang berakhir 30 Juli 2020.

Dengan selesainya proses PMTHMETD, komposisi pemegang saham Bank Bukopin menjadi KB Kookmin Bank dengan kepemilikan 67 persen, pemegang saham publik termasuk di dalamnya Kopelindo dengan kepemilikan 18,14 persen, Bosowa Corporindo dengan kepemilikan 11,68 persen, dan Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan 3,18 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper