Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unrealized Loss BPJS Ketenagakerjaan Bakal Hilang Jika IHSG di Level Ini

Alokasi investasi saham dan reksa dana oleh badan tersebut pada akhir 2020 tercatat sebesar 27,3 persen, turun dari 31 Desember 2019 sebesar 30,8 persen.
Karyawan melintas di dekat logo BPJS Ketenagakerjaan/BP Jamsostek di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat logo BPJS Ketenagakerjaan/BP Jamsostek di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Unrealized loss yang terjadi di BPJS Ketenagakerjaan diperkirakan dapat menjadi netral jika indeks harga saham gabungan atau IHSG berada di kisaran 6.800–7.100.

Hal tersebut tercantum dalam dokumen terkait kebijakan dan penanganan defisit program Jaminan Hari Tua (JHT) yang diperoleh Bisnis. Tertulis bahwa terdapat defisit program JHT hingga Rp14,75 triliun atau posisi solvabilitasnya 95,92 persen pada akhir 2020.

Tertulis bahwa masalah solvabilitas itu berkaitan dengan penempatan investasi BPJS Ketenagakerjaan di instrumen pasar modal. Alokasi investasi saham dan reksa dana oleh badan tersebut pada akhir 2020 tercatat sebesar 27,3 persen, turun dari 31 Desember 2019 sebesar 30,8 persen.

Masalah defisit itu pun terjadi di tengah unrealized loss investasi BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan informasi yang diperoleh Bisnis, unrealized loss BPJS Ketenagakerjaan per Desember 2019 berkisar Rp13–14 triliun.

Jumlah itu membengkak dalam kurun Agustus–September 2020 saat nilai unrealized loss mencapai sekitar Rp40 triliun, bahkan ada pihak yang menyebut nilainya menyentuh Rp43 triliun. Namun, pada pertengahan Januari 2021 nilainya telah menjadi Rp13 triliun.

"Direktorat Investasi sudah melakukan uji sensitivitas terhadap proyeksi solvabilitas atau rasio kecukupan dana [RKD] program JHT, di mana jika IHSG berada di level 6800 sampai dengan 7100, maka unrealized loss dari program JHT akan netral dan RKD berada di level 100 persen," tertulis dalam dokumen yang diperoleh Bisnis.

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Irvansyah Utoh Banja membenarkan adanya defisit program JHT. Menurutnya, masalah solvabilitas tak lepas dari gejolak kinerja pasar modal.

Menurutnya, terdapat dana dalam portofolio aset JHT yang diinvestasikan di instrumen saham dan reksadana. Hal tersebut membuat kinerja investasi terpengaruh terpapar kondisi pasar, sehingga kenaikan dan penurunan aset tergantung dengan kondisi bursa.

"Karena kondisi penempatan dana terpengaruh fluktuasi pasar modal. Untuk angka pasti Desember 2020, harus menunggu audit Kantor Akuntan Publik KAP, pasti akan kami umumkan," ujar Utoh kepada Bisnis, Rabu (10/2/2021).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper