Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis siang ini, 18 Februari 2021.
Berdasarkan data konsensus Bloomberg, 21 dari 27 ekonom memperkirakan suku bunga acuan (BI 7 Days Reverse Repo Rate/BI7DRRR) akan dipangkas sebesar 25 basis poin, dari 3,75 persen menjadi 3,5 persen.
Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana mengatakan BI memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga acuan lantaran pertumbuhan ekonomi yang tercatat lebih rendah dari ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia.
“Kami memperkirakan BI akan menggunakan kesempatan untuk menurunkan suku bunga kembali sebesar 25 bps,” katanya.
Di samping pertumbuhan ekonomi yang rendah, prospek inflasi yang rendah namun stabil juga mendukung ruang penurunan suku bunga BI, serta akun eksternal yang cukup baik.
Senada, Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi memperkirakan ada peluang BI menurunkan suku bunga acuan pada RDG Februari ini.
Penurunan suku bunga acuan menurutnya didukung oleh tingkat inflasi yang diperkirakan relatif rendah dan terkendali dalam beberapa bulan ke depan.
Di samping itu, nilai tukar rupiah saat ini juga berada dalam posisi yang stabil, bahkan cenderung menguat. Kedua indiskator tersebut mendukung penurunan suku bunga BI.
“Ruang untuk penurunan BI7DRR tahun ini ada karena inflasi akan rendah, di kisaran 2 hingga 2.50 persen,” katanya.
Adapun pada awal Februari 2021 lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa suku bunga acuan yang sudah berada pada level yang rendah saat ini masih memiliki ruang untuk turun kembali.
“Kalau ditanya apa kami masih punya ruang suku bunga untuk turun, masih ada ruang,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan DPR RI.
Pihaknya akan terus mencermati segala kemungkinan dengan tetap menjaga stabilitas, terutama stabilitas nilai tukar rupiah, serta bagaimana efektifitasnya dalam mendorong pemulihan ekonomi.