Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 2 Hari, 3 Saham Bank Kecil Masuk Radar UMA Bursa. Siapa Saja?

Daftar UMA bank kecil tersebut bahkan tambah panjang lagi jika menyelisik 2 bulan terakhir.
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Investor diharap semakin hati-hati di tengah flukstuasi saham emiten-emiten bank kecil. Pasalnya, flukstuasi harga justru masuk dalam kategori unusual market activity (UMA).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Maspion Tbk., PT Bank QNB Indoensia Tbk., dan PT Bank IBK Indoensia Tbk. masuk dalam kategori UMA pada awal Maret 2021. Daftar UMA bank kecil tersebut bahkan tambah panjang lagi jika menyelisik 2 bulan terakhir.

BEI mengumumkan UMA Bank IBK Indonesia pada 1 Maret 2021, sedangkan Bank Maspion dan Bank QNB Indonesia pada 2 Maret 2021.

Berdasarkan catatan Bisnis, Bank Maspion berencana menerbitkan saham baru sebanyak 2,28 miliar lembar atau 33,97 persen dari total modal disetor.

Perseroan menerbitkan keterbukaan informasi terkait penambahan modal dengan memberi hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II.

Harga emiten berkode BMAS pada penutupan perdagangan Rabu (3/3/2021) mencapai 980, naik 24,84 persen dari harga penutupan kemarin. Bank Maspion pun tercatat memiliki nilai kapitalisasi pasar senilai Rp4,35 triliun.

Sementara itu, Bank QNB Indonesia (BKSW) pada tahun lalu mendapatkan suntikan modal sebesar US$30 juta atau setara Rp442,98 miliar dari pemegang saham pengendali yakni Qatar National Bank (Q.P.S.C).

Sementara itu, Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) menerima penempatan dana berupa setoran modal senilai Rp1 triliun dari pemegang saham pengendali pada 2020.

Para pihak yang bertransaksi yakni PT Bank IBK Indonesia Tbk. dan Industrial Bank of Korea (IBK). Adapun, IBK adalah pemegang saham pengendali PT Bank IBK Indonesia Tbk.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menyampaikan tren pergerakan bank-bank kecil saat ini lebih banyak berdasarkan perspektif investor semata.

"Investor juga harus memahami betul kondsi keuangan dan kemampuan pengembangan bisnis Bank ke depan," sebutnya

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper