Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Izin OJK, Prodana Bidik Sektor UKM dengan Pendanaan Minimal Rp5 Miliar

Founder sekaligus CEO PT Protemus Dana Bersama (Prodana) Wiljadi Tan mengatakan, pihaknya tengah menunggu izin operasional dari OJK. Berdasarkan POJK, persetujuan atau penolakan permohonan akan diberikan paling lama 20 hari sejak semua dokumen lengkap.
PT Protemus Dana Bersama (Prodana)./Istimewa
PT Protemus Dana Bersama (Prodana)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial urun dana PT Protemus Dana Bersama (Prodana) membidik sektor UKM dengan nilai pendanaan minimal Rp5 miliar untuk dibiayai bersama para pemodal. Saat ini Protemus Dana Bersama sedang mengajukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Founder sekaligus CEO PT Protemus Dana Bersama (Prodana) Wiljadi Tan mengatakan, pihaknya tengah menunggu izin operasional dari OJK. Berdasarkan POJK, persetujuan atau penolakan permohonan akan diberikan paling lama 20 hari sejak semua dokumen lengkap.

“Prodana merupakan suatu equity crowdfunding platform, yang menghubungkan antara perusahaan yang membutuhkan pendanaan dan pemodal. Prodana bukan sekadar platform, tetapi lebih sebagai komunitas investasi di mana para pelaku investasi bertumbuh bersama ke tingkat yang lebih baik,” jelas Wiljadi Tan dalam keterangan tertulis, Rabu (10/3/2021).

Wiljadi Tan menambahkan, Prodana memposisikan diri sebagai pre-Angel atau Venture Capital. Dalam operasionalnya nanti, Prodana hanya menggalang pendanaan bagi perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan. Syarat utama untuk terdaftar dan bisa dibiayai oleh Prodana, perusahaan UKM tersebut harus memiliki EBITDA positif dan menggalang dana minimal Rp5 miliar, serta sudah beroperasi sejak 3 tahun-5 tahun.

Dengan membidik perusahaan yang profitable dan memiliki EBITDA positif tersebut, diharapkan imbal hasil yang diberikan oleh penerbit akan relatif aman dan stabil.

Menurut Wiljadi, para investor yang berinvestasi di Prodana akan mendapatkan bukti kepemilikan saham yang tercatat di KSEI dan umumnya akan memperoleh dividen dua kali dalam setahun. Besarnya dividend yield bergantung dari model bisnis masing-masing usaha tetapi pada umumnya berkisar antara 10-16% per tahun. Adapun fokus investor Prodana adalah mereka yang memiliki kapasitas untuk berinvestasi minimal Rp5 juta.

“Prodana sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan KSEI pada akhir pekan lalu. Nantinya, semua saham yang tercatat dan diperdagangkan di Prodana tercatat dan terkonsolidasi di KSEI dalam satu SID,” jelasnya.

Sektor yang dibiayai Prodana pun cukup beragam, tetapi untuk sementara waktu, Prodana akan fokus pada sektor UKM yang berhubungan dengan gaya hidup (lifestyle), mencakup makanan (food and beverages), fesyen, kecantikan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

“Dikarenakan kami memiliki target penerbit dengan karakter tertentu, maka kami tidak menargetkan terlalu banyak penerbit. Kami lebih fokus kepada jumlah dana yang bisa dihimpun. Tahun ini kami hanya menargetkan sekitar Rp20 milliar,” jelas Wiljadi.

Prodana juga berupaya menjaga kepercayaan para investor, dengan mengembangkan metodologi verifikasi dan valuasi terhadap penerbit baik dari aspek legal, komersial dan teknologi, sehingga dapat memitigasi risiko dengan lebih baik. Selain itu, Prodana juga didukung oleh para profesional yang memiliki pengalaman panjang di pasar modal, pasar keuangan, dan teknologi informasi.

“Prodana menerapkan nilai-nilai di dalam melakukan proses bisnis, yang kami konkretkan dalam pendekatan Nilai ICT yang berarti Integrity, Credibility dan Transparency. Dengan menerapkan pendekatan tersebut, dalam setiap proses bisnis, kami senantiasa berusaha untuk memitigasi risiko investasi. Namun ada beberapa risiko seperti risiko pasar, keuangan dan ekonomi yang tetap akan ada. Untuk itu sebelum memutuskan dalam berinvestasi, pemodal harus mempelajari dan memahami semua risiko yang ada,” urai Wiljadi Tan.

Wiljadi menambahkan, saat ini Prodana masih fokus mendaftarkan produk urun dana berbasis saham atau ekuitas dan ke depannya akan mengembangkan pembiayaan melalui penerbitan surat utang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper