Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank IBK Indonesia (AGRS) Bakal Kantongi Tambahan Modal via Rights Issue

Dana yang diperoleh dari penambahan modal melalui PUT III akan digunakan oleh perseroan untuk keperluan modal kerja perseroan.
Presiden IBK Kim Do Jin (kedua kanan) bersama Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang Beom (tengah), Duta Besar Korea Selatan untuk Asean Lim Sung Nam (kanan), Standing Commissioner Financial Services Commission (FSC) Choi Hoon dan Hojeon Chairman, Park Yong Chul saat acara peluncuran IBK Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/9/2019). - Bisnis/Abdullah Azzam
Presiden IBK Kim Do Jin (kedua kanan) bersama Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang Beom (tengah), Duta Besar Korea Selatan untuk Asean Lim Sung Nam (kanan), Standing Commissioner Financial Services Commission (FSC) Choi Hoon dan Hojeon Chairman, Park Yong Chul saat acara peluncuran IBK Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/9/2019). - Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank IBK Indonesia Tbk. akan mendapatkan dana tambahan melalui rights issue tahun ini untuk memperkuat modal sehingga mampu bersaing di industri perbankan.

Direktur Kepatuhan Alexander Frans Rori menyampaikan perseroan telah melakukan keterbukaan informasi pada 8 Desember 2020 mengenai rencana penambahan modal perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham perseroan.

Perseroan merencanakan pelaksanaan PUT III pada awal tahun 2021 atau berdasarkan ketentuan POJK 32/2015 bahwa pelaksanaan PUT III tersebut harus mendapat pernyataan efektif dari OJK dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan RUPS.

Dana yang diperoleh dari penambahan modal melalui PUT III akan digunakan oleh perseroan untuk keperluan modal kerja perseroan. PUT III akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 7.283.801.239 lembar saham. Perseroan telah melaksanakan RUPSLB pada 18 Januari 2021 untuk mendapatkan persetujuan penambahan modal perseroan tersebut.

"Harapan kami, PUT bisa berjalan sesuai dengan schedule yang ada. Pada akhirnya perusahaan mendapat dana tambahan untuk memperkuat modal, sehingga bisa memperkuat perusahaan untuk terus bersaing di masa mendatang," katanya dalam paparan public expose insidentil, Senin (15/3/2021).

Dalam paparan publik tersebut, Alexander menyampaikan secara umum perseroan mengalami perbaikan kinerja selama periode Januari-September 2020, yakni dari sisi aset dan kredit. Aset tumbuh 28 persen, sedangkan kredit yang diberikan dapat meningkat 19 persen.

Dari sisi DPK memang mengalami penurunan sebesar 11 persen. Hal ini akibat kebijakan dari perusahaan untuk mengurangi dana-dana dengan tingkat suku bunga yang relatif mahal.

Sementara pendapatan bunga bank turun dari dari Rp540,07 miliar per Desember 2019 menjadi Rp324,97 miliar per September 2020. Demikian juga, biaya bunga pada posisi Desember 2019 sebesar Rp384 miliar menjadi Rp200 miliar per September 2020.

"Hal ini sejalan dengan kebijakan perusahaan. Di sisi interest expense, di mana terdapat penurunan biaya dana deposito. Adapun dari interest income mengalami penurunan sebagai akibat dari adanya restrukturisasi kredit untuk membantu nasabah," terangnya.

Adapun rasio penting lainnya, CAR pada posisi Desember 2019 sebesar 26,50 persen. Per September 2020, CAR mengalami peningkatan menjadi 35,27 persen.

Hal ini di atas rata-rata industri pada September 2020 sebesar 23,52 persen. Pertumbuhan CAR ini adalah akibat dari penambahan modal dari pemegang saham pengendali yakni IBK Korea.

Rasio NPL gross secara bertahap dapat diturunkan, dari 11,68 persen per Desember 2019 menjadi 9,58 persen. Adapun, NPL net terjaga pada posisi 4,89 persen per Desember 2019 dan 3,93 persen per September 2020.

Adapun ROA masih minus karena perusahaan masih mengalami rugi, begitu juga ROE yang masih minus -10,60 persen. Selanjutnya NIM dapat terjaga dengan kondisi yang cukup baik.

BOPO perusahaan masih tinggi sebagai akibat dari rugi yang dialami, di mana per Desember 2019 sebesar 151,26 persen dapat ditekan menjadi 128,58 persen pada posisi September 2020.

Lebih lanjut, LDR pada posisi Desember 2019 sebesar 85,38 persen meningkat menjadi 114,54 persen pada posisi September 2019.

"Persentase ini terjadi akibat dari kebijakan perusahaan, di mana perusahaan menurunkan dana deposito dengan tingkat suku bunga yang tinggi dengan tujuan efisiensi. Sehingga ke depannya perusahaan dapat beroperasi lebih baik," terangnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper