Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segmen Unbankable Dinilai Jadi Potensi Bisnis, Bukan Sumber Pembiayaan Bermasalah

Saat ini terdapat 23 persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki akses terhadap perbankan (bankable). Artinya, lebih dari tiga per empat penduduk tidak memiliki salah satu layanan keuangan paling dasar itu.
Logo Akulaku/akulaku.com
Logo Akulaku/akulaku.com

Bisnis.com, JAKARTA — Segmen masyarakat yang belum terlayani dan belum memiliki akses terhadap layanan perbankan dinilai bukan sumber penyebab terjadinya pembiayaan macet atau non performing financing (NPF). Penetrasi ke segmen itu justru dinilai memiliki potensi bisnis yang besar, khususnya di masa pandemi Covid-19.

Presiden Direktur PT Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga menjelaskan bahwa saat ini terdapat 23 persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki akses terhadap perbankan (bankable). Artinya, lebih dari tiga per empat penduduk tidak memiliki salah satu layanan keuangan paling dasar itu.

Sayangnya, penyaluran pembiayaan kepada masyarakat unbankable itu kerap dilihat memiliki risiko tinggi. Bahkan, menurut Efrinal, kerap terdapat pandangan bahwa segmen tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya NPF.

"Segmen underserved dan unbankable bukan berarti akan NPF. Mudah [penyaluran pembiayaan ke segmen itu] jika dari awal ada proses seleksi," ujar Efrinal pada Rabu (3/6/2021).

Dia menekankan pentingnya perusahaan pembiayaan dan teknologi finansial (fintech) untuk memperkuat seleksi calon debitur. Proses itu akan menjadi penentu kualitas pembiayaan yang akhirnya mampu menjaga tingkat NPF.

Sebagai contoh, Efrinal menjelaskan bahwa seluruh calon debitur akan diperiksa profilnya melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, terdapat berbagai mekanisme untuk memeriksa profil dari calon debitur.

"Walaupun ini kami berikan fasilitas installment tanpa agunan bukan berarti lantas high risk. Semua proses di awal hingga maintanence menjadi fokus kami dalam maintain semua portofolio," ujar Efrinal.

Menurutnya, dari 23 persen masyarakat bankable, hanya 5 persen yang sudah memiliki kartu kredit. Adanya layanan pembiayaan dari Akulaku dan berbagai perusahaan lain dinilai dapat mengisi celah potensi itu.

"Dari 23 persen, yang di-capture kartu kredit hanya sekitar 5 persen, Akulaku masuk agar mereka [yang 95 persen] merasa seperti memiliki kartu kredit. Perubahan perilaku di masa pandemi akan mendorong kebutuhan pembiayaan digital, maka semua harus melalui screening e-KYC," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper