Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja letter of credit (L/C) perbankan diperkirakan masih memilki potensi tumbuh seiring dengan kinerja ekonomi global yang mulai membaik. Namun, pandemi di dalam negeri akan membuat tren peningkatan ini tidak akan maksimal.
Berdasarkan data OJK, irrevocable L/C yang masih berjalan bank umum pada April 2021 telah mencapai Rp76,72 triliun, naik dari posisi akhir 2020 yang tercatat Rp68,51 triliun. Posisi ini bahkan lebih tinggi dari posisi akhir 2019 yang tercatat Rp67,52 triliun, tapi belum lebih baik dari 2018 Rp88,14 triliun.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Samual mengatakan aktifitas perdagangan luar negeri sudah mulai membaik pada semester pertama tahun ini sehingga mendorong kinerja bisnis L/C perbankan.
Namun, pada kuartal ketiga ini berpotensi terganggu seiring dengan penerapan PPKM darurat yang diikuti dengan peningkatan penyebaran virus yang masih signifikan.
"Kalau melihat dari pasar global, potensi pertumbuhan perdagangan luar negeri khusunya ekspor itu sangat besar. Namun tetap saja, penerapan PPKM akan memperlambat pertumbuhan," sebutnya, Kamis (15/7/2021).
Dia menjelaskan kinerja ekonomi China sudah naik cukup signifikan sehingga mendorong permintaan banyak komoditas tambang, yang juga mendorong kinerja L/C perbankan. Sayangnya, kebutuhan L/C impor tidak akan begitu kuat karena kebutuhan dalam negeri yang masih belum kuat.
Baca Juga
Dia melanjutkan perbankan tanah air pun tergolong netral dalam pengembangan produk ini. oleh karena itu, permintaan yang kuat dari pelaku usaha riil diperlukan untuk mendorong kinerja produk ini.
"Lagi pula, rating perbankan nasional tergolong baik di perbankan global, sehingga masih memiliki potensi peningkatan produk ini. Produk ini kan butuh partner perbankan luar negeri," sebutnya.