Saham Bank Mini Kembali Rontok. Menanti Kepastian Beleid Bank Digital OJK?

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas saham bank mini yang anjlok pada perdagangan Senin (16/8/2021) berlanjut pada awal perdagangan hari ini, Rabu (18/8/2021).

Saham-saham yang umumnya merupakan bank BUKU I atau BUKU II ini terpantau anjlok. Bahkan, beberapa di antaranya menyentuh batas auto reject bawah (ARB). Seperti, saham PT Bank Bumi Arta Tbk. yang anjlok 6,99 persen ke level Rp1.065. Rencana pembagian dividen Bank Bumi Arta tidak cukup menahan penurunan harga saham. 

Begitu pula, saham PT Bank Ganesha Tbk. juga turun 6,98 persen ke level Rp240. Harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk. juga turun 6,96 persen ke level Rp294, di tengah rencana perseroan melaksanakan rights issue. 

Meski mayoritas saham bank mini yang terpantau anjlok, hanya saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk. yang berada di zona hijau. Harga saham BBSI naik 3,31 persen ke level Rp6.250.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan pada awal pekan ini mengatakan saham bank mini yang kompak anjlok karena para investor yang melakukan profit taking atau merealisasikan keuntungan. Harga saham bank mini tersebut sudah mengalami kenaikan terlalu tinggi, jauh dari fundamental perusahaannya.

"Saham bank tersebut sudah naik terlalu tinggi sebelumnya. Dan sekarang waktunya untuk konsolidasi," katanya dikonfirmasi Bisnis, Senin (16/8/2021).

Menurutnya, dalam jangka panjang harga saham calon bank digital akan mengikuti fundamental perusahaan. Sebelumnya, kenaikan harga saham bank digital disebabkan sentimen euforia bank digital.

"Tentu dalam jangka panjang akan kembali ke fundamental keuangan dan bisnis bank-bank tersebut," imbuhnya.

Saham bank mini yang rontok berjamaah pada awal perdagangan sesi I hari ini, bersamaan dengan kabar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan merilis POJK Bank Umum yang baru, di antaranya mengatur mengenai bank digital, pada pekan ini.

Pergerakan harga saham bank mini hingga pukul 09.55 WIB: