Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asbanda Sebut Hanya Ada 4 BPD Bermodal Inti di Atas Rp6 Triliun

Dari 26 jumlah bank daerah nasional, saat ini hanya 4 bank yang dapat dikategorikan memiliki modal cukup tebal di atas Rp6 triliun untuk mampu menembus kelompok bank modal inti (KMBI) II.
Logo Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)/Istimewa
Logo Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengakui upaya pemupukan modal bank-bank daerah masih menjadi tantangan.

Dari 26 jumlah bank daerah nasional, saat ini hanya 4 bank yang dapat dikategorikan memiliki modal cukup tebal di atas Rp6 triliun untuk mampu menembus kelompok bank modal inti (KMBI) II.

Kepala Bidang Strategic Group Asbanda sekaligus Direktur Utama Bank Sumselbabel Achmad Syamsudin menyampaikan perhatian utama bank daerah saat ini memang masih tertuju pada pemupukan permodalan, baik untuk memenuhi kebutuhan modal inti Rp3 triliun, maupun untuk pengelompokan modal inti baru OJK yakni KBMI.

"Memang kami coba evaluasi dengan aturan baru dan memang kami lihat hanya 4 BPD yang ada di KBMI II dan selebihnya masih berada di KBMI I. Bahkan masih banyak di bawah Rp3 triliun. Memang ini tantangan besar," katanya dalam webinar LPPI, Senin (30/8/2021).

Dia menyampaikan bank-bank daerah saat ini masih mempertimbangkan berbagai opsi untuk penguatan modal, baik melalui konsolidasi merger, maupun pembentukan KUB.

Di luar itu, Achmad berpendapat perlu ada tranformasi aturan lebih lanjut terkait tata usaha dan tata kelola bank daerah, khususnya terkait permodalan.

Menurutnya, masih banyak bank daerah yang memiliki kewajiban untuk menyetor dividen hingga 90 persen dari laba yang menghambat pemupukan modal lebih kuat untuk pengembangan bisnis.

"Mungkin kalau ada aturan dividend payout ratio 30 persen, itu akan sangat membantu ke depannya," sebutnya.

Sebagai informasi, OJK mengatur modal inti minimum bank umum dalam POJK No. 12/2020. Bank umum konvensional harus memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun pada akhir 2022, sedangkan BPD diberi kelonggaran hingga akhir 2024.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper