Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target 5 Juta Peserta, BPJS Ketenagakerjaan Incar Pekerja UMKM

BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek terus mengincar pekerja dari sektor UMKM untuk mencapai target lima juta peserta setiap tahun.
Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Subchan Gatot (tengah) didampingi Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Palembang Ikbar Saloma (kedua kiri), PPS Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel Mayriwan Eka Putra (kanan) memberikan keterangan terkait kepesertaan di sektor UMKM. /Bisnis-Dinda Wulandari
Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Subchan Gatot (tengah) didampingi Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Palembang Ikbar Saloma (kedua kiri), PPS Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel Mayriwan Eka Putra (kanan) memberikan keterangan terkait kepesertaan di sektor UMKM. /Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek terus mengincar pekerja dari sektor UMKM untuk mencapai target lima juta peserta setiap tahun. 

Dewan Pengawas BPJamsostek Subhan Gatot mengatakan jumlah tenaga kerja yang terdaftar sebagai peserta masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga. 

“Kita masih 30 persen dari total penduduk, sementara Malaysia dan Singapura sudah 70 persen. Makanya kami menyasar UMKM karena ada 60 juta masyarakat kita bergerak di sektor itu,” paparnya usai Peringatan Hari Pelanggan Nasional 2021 di Palembang, Senin (6/9/2021).

Strategi perlindungan pekerja di sektor informal tersebut, kata dia, telah diterapkan Malaysia dan Singapura, sehingga cakupan kepesertaan jaminan sosial untuk tenaga kerja di negara tersebut sudah tinggi. 

Dia mengemukakan, BPJamsostek telah diberi target oleh Presiden RI Joko Widodo untuk mengejar ketertinggalan itu, di mana dalam kurun 5 tahun, kepesertaan harus mencapai 50 persen. 

Subhan mengatakan sektor UMKM masih sangat potensial untuk digarap. Meskipun pihaknya menilai untuk menjaring peserta dari sektor tersebut juga cukup menantang.

“Kalau industri menengah ke atas sudah loyal terhadap jaminan sosial, apalagi ada prasyarat dalam undang-undang ketenagakerjaan,” katanya.

Sementara untuk sektor informal, pihaknya harus bekerja ekstra lewat kolaborasi dengan berbagai pihak. Pendekatan yang diterapkan pun, kata Subhan, berbeda dengan sektor formal.

“Harus ada pengenalan dulu tentang jaminan sosial tenaga kerja, apa saja manfaat yang akan didapat. 

Oleh karena itu, untuk menarik kepesertaan, BPJAMSOSTEK akan melakukan beragam strategi termasuk melibatkan kalangan asosiasi.

Dia mencontohkan seperti di Kota Palembang, diperkirakan memiliki ribuan pelaku UMKM sektor kuliner pempek dan pembuatan songket.

“Saya sempat berkomunikasi dengan para penjual kain songket, ternyata mereka belum mengetahui bahwa ada program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian yang iurannya hanya Rp16.000 per bulan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang BPJamsostek Palembang Ikbar Saloma menambahkan terdapat 6.909 perusahaan aktif yang terdaftar sebagai peserta BPJamsostek.

“Dari jumlah itu, 5.800 merupakan perusahaan di sektor UMKM. Angka itu pun masih belum banyak karena ekonomi kita ini ditunjang oleh sektor UMKM,” katanya.

Adapun jumlah tenaga kerja aktif bukan penerima upah (BPU) atau sektor informal tercatat sebanyak 32.264 orang. Angka tersebut sudah mencapai 72 persen dari target yang dipatok sebanyak 44.801 orang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper