Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya peningkatan harga saham PT KDB Tifa Finance Tbk. (TIFA) yang di luar kebiasaan (unusual market activity).
Hal tersebut disampaikan Bursa melalui pengumuman dengan nomor Peng-UMA-00164/BEI.WAS/09-2021 pada Senin, 3 September 2021.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-udangan di bidang Pasar Modal," terang Bursa dalam pengumuman.
Bursa menyampaikan informasi terakhir mengenai TIFA adalah informasi pada 30 Agustus 2021 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia terkait penyampaian bukti iklan informasi tambahan atas keterbukaan informasi terkait rencana rights issue perseroan.
Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan penghentian sementara perdagangan saham TIFA di pasar reguler dan tunai pada periode 26 Maret sampai dengan 12 April 2021. Juga penghentian sementara perdagangan terhadap saham TIFA di pasar reguler dan tunai pada 23 Maret 2021 dalam rangka cooling down. Dan UMA pada tanggal 19 Maret 2021 atas perdagangan saham TIFA.
"Sehubungan dengan terjadinya unusual market activity atas saham TIFA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis Bursa.
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Selanjutnya, mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Terakhir, investor diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sebagai informasi, saham PT KDB Tifa Finance Tbk. (TIFA) menjadi saham dengan lonjakan paling tinggi dalam daftar perdagangan satu pekan, 30 Agustus – 3 September 2021. Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (4/9/2021), saham emiten finansial ini melesat 131,11 persen, dari harga Rp900 ke Rp2.080 per saham.