Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terus memperkuat bisnisnya di pasar internasional. Bank pelat merah ini baru saja mendirikan BNI Securities Singapore Pte. Ltd. (BSPL) pada 22 Maret 2021 sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya oleh PT BNI Sekuritas.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan untuk memperkuat kapabilitas banking dengan meng-upgrade BNI Sekuritas dengan menghadirkan BNI Sekuritas di Singapura. Setelah memperoleh lisensi, BSLP akan menjadi hub untuk semua kegiatan capital market BNI secara global yang meliputi sales and trading dan Capital Markets.
"Bisnis baru ini ditujukan sebagai hub untuk transaksi global nasabah korporasi yang ingin masuk ke pasar modal internasional." ujar Novita dalam Pubex virtual pada Senin (9/6/2021).
BSLP pun akan dipimpin oleh tim dari Singapura yang sudah berpengalaman. BSLP pun akan dipimpin oleh Leonard Ng yang sebelumnya berkarir di Standard Chartered sebagai Direktur Eksekutif Pasar Modal ASEAN.
Selain itu, BNI juga menunjuk Agung Prabowo sebagai nakhoda baru atau CEO BNI Sekuritas. Agung sudah berpengalaman selama 26 tahun di industri pasar modal Indonesia. Sebelumnya, dia menjabat sebagai managing director UBS AG, Head of Global Banking Indonesia.
Adapun, sebelumnya BNI berencana untuk menambah dua kantor cabang luar negeri yaitu di Los Angeles dan Amsterdam.
Rencana tersebut terlihat dari unggahan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di akun instagram miliknya. Dalam unggahan itu, Royke terlihat berdiri di sebuah bangunan yang akan menjadi kantor BNI di Los Angeles.
"Beberapa minggu lalu saya visit ke gedung yang akan jadi kantor BNI di Los Angeles, USA. Sejalan dengan semangat #LompatLebihTinggi dan go global, BNI terus memperluas jaringan internasionalnya dalam mendukung pengembangan bisnis pelaku usaha Indonesia," tulisnya dalam unggahan tersebut, dikutip Senin (6/9/2021).
Saat ini BNI pun telah memiliki enam kantor luar negeri yaitu di Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul dan New York, serta satu sub-branch di Osaka dan anak perusahaan di Hong Kong (yaitu BNI Remittance). Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meminta perseroan untuk memfokuskan pada pendanaan internasional.
