Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank DBS Indonesia membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp797,65 miliar pada semester I/2025. Realisasi itu turun 5,59% secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp844,95 miliar.
Dikutip dari laporan kinerja perseroan, Bank DBS Indonesia membukukan pendapatan bunga sebesar Rp4,80 triliun pada paruh pertama 2025 atau tumbuh 5,59% YoY dibanding semester I/2024 yang tercatat sebesar Rp4,50 triliun. Beban bunga tercatat meningkat 10,83% YoY menjadi Rp1,83 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,65 triliun.
Dengan realisasi tersebut, pendapatan bunga bersih Bank DBS Indonesia pada semester I/2025 mencapai Rp2,97 triliun atau tumbuh 4,41% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp2,84 triliun.
Adapun, bank asal Singapura itu mencatat beban operasional lainnya meningkat 4,09% YoY menjadi Rp1,11 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp1,07 triliun. Salah satu komponen beban operasional nonbunga yang membengkak yaitu impairment, naik dari Rp690,21 miliar menjadi Rp967,98 miliar per 30 Juni 2025.
Kemudian, laba operasional Bank DBS Indonesia mencapai Rp1,02 triliun atau susut 5,54% YoY dari capaian semester I/2024 yang tercatat sebesar Rp1,08 triliun.
Sementara itu, pendapatan non-operasional lainnya tercatat mencapai Rp38,00 juta atau anjlok 97,27% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp1,39 miliar.
Baca Juga
Laba tahun berjalan sebelum pajak tercatat turun 5,66% YoY menjadi Rp1,02 triliun. Usai dikurangi pajak, pada periode yang sama tahun lalu laba tahun berjalan DBS Indonesia mencapai Rp1,08 triliun.
Dari sisi intermediasi, bank besutan investor asal Negeri Singa Putih itu membukukan pertumbuhan kredit sebesar 18,67% YoY menjadi Rp79,19 triliun pada semester I/2025. Pada semester I/2024, kredit yang diberikan perseroan mencapai Rp66,73 triliun.
Pada saat yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DBS Indonesia tercatat sebesar Rp98,81 triliun pada paruh pertama 2025 atau meningkat 16,02% YoY dari Rp85,16 triliun pada semester I/2024.
Baik simpanan giro, tabungan, maupun deposito tumbuh pada semester I/2025 dibanding periode yang sama tahun lalu. Perinciannya, giro tumbuh 26,45% YoY menjadi Rp36,98 triliun, tabungan naik 10,47% YoY menjadi Rp10,16 triliun, dan deposito tumbuh 10,59% YoY menjadi Rp51,65 triliun pada paruh pertama 2025.
Melihat indikator keuangan, rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) Bank DBS Indonesia turun dari 23,00% pada semester I/2024 menjadi 20,70% pada semester I/2025. Untuk kualitas kredit, terdapat perbaikan dengan NPL gross tercatat 2,00% dari periode yang sama tahun lalu 3,09% dan NPL net 0,29% dari 0,42%.
Adapun, pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) menyusut menjadi 5,16% dari periode yang sama tahun lalu 5,54%, sedangkan biaya operasional terhadap pendapatan operasional meningkat dari 82,30% pada semester I/2024 menjadi 88,79% pada semester I/2025.