Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Agro (AGRO) Proyeksikan Pendanaan ke iGrow Capai Rp100 Miliar

BRI Agro mencatat saat ini outstanding pinjaman melalui iGrow berada di angka Rp22 miliar. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan menjadi Rp100 miliar sampai satu tahun ke depan.
Karyawan melakukan aktivitas di kantor cabang PT BRI Agroniaga Tbk, Jakarta, Rabu (26/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan melakukan aktivitas di kantor cabang PT BRI Agroniaga Tbk, Jakarta, Rabu (26/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) memproyeksikan pendanaan sebesar Rp100 miliar ke perusahaan finansial teknologi, PT iGrow Resources Indonesia, sampai dengan satu tahun ke depan.

Pada hari ini, Rabu (6/10/2021), BRI Agro dan iGrow telah menyepakati perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Bhimo W. Hantoro Direktur Digital Bisnis BRI Agro, dan Jim Oklahoma Direktur Pengembangan Bisnis iGrow, di Gedung BRI Agro, Jakarta.

Bhimo mengatakan bahwa saat ini outstanding berada di angka Rp22 miliar. Dia pun menyatakan jumlah tersebut akan terus ditingkatkan. “Proyeksinya akan kami tingkatkan ke angka Rp100 miliar sampai satu tahun ke depan,” ujarnya kepada Bisnis.

Direktur Utama BRI Agro Kaspar Situmorang mengatakan kerja sama antara BRI Agro dengan iGrow menjadi langkah strategis perseroan untuk menjadi house of fintech dan memperluas akses permodalan, khususnya kepada masyarakat dari berbagai sektor bisnis.

“Dengan kerjasama antara BRI Agro dengan IGrow maka sepanjang 2021 kami sudah bekerjasama dengan tujuh fintech,” ujar Kaspar.

Kaspar menambahkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk bekerja sama dengan pihak ketiga dalam rangka cross selling produk-produk BRI Agro.

Oleh sebab itu, lanjutnya, perseroan memilih perusahaan finansial teknologi (fintek) untuk mengembangkan bisnis perseroan menjadi digital attacker sesuai dengan aspirasi BRI Group, serta meningkatkan gig economy di Indonesia.

BRI Agro saat ini tengah membidik 6 juta hingga 7 juta nasabah dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Transformasi ke arah bank digital menyasar segmen gig economy.

Kaspar mengatakan perseroan saat ini tengah menjalankan proses transformasi bisnis model baru serta membenahi bisnis yang sudah ada. Arah transformasi akan menyasar segmentasi pasar baru yaitu memberikan layanan ke sektor gig economy atau sektor pekerja informal.

Gig economy merupakan sebutan untuk pasar tenaga kerja, yang identik dengan karyawan kontrak jangka pendek atau pekerja lepas. Sudut pandang lain menyebutkan, gig economy didefinisikan sebagai lingkungan kerja fleksibel dalam hal kerja, tetapi minim perlindungan.

Kaspar menuturkan setiap tahunnya jumlah gig economy workers di Indonesia meningkat secara konsisten. Laju tersebut juga semakin didorong oleh keadaan pandemi Covid-19.

Sebagai gambaran, jumlah gig economy workers meningkat sebesar 27,07 persen secara tahunan, sedangkan jumlah karyawan purnawaktu menurun sebesar 8,84 persen.

Lonjakan dari gig workers berkontribusi pada pertumbuhan angkatan kerja secara positif dalam bentuk penambahan 1,94 juta gig workers baru selama pandemi.

Ke depannya, gig economy juga diproyeksikan mencapai 74,81 juta gig workers pada 2025. Melihat perkembangan itu serta peralihan perilaku ke arah digital, pekerja gig economy dinilai akan menjadi pilar penting dalam memperkuat perekonomian bangsa.

“BRI Agro mudah-mudahan bisa menangkap 10 persen dari estimasi 74,81 juta tadi atau sekitar 6 juta sampai dengan 7 juta gig economy workers dalam 5 tahun ke depan,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper