Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Capital (BACA) Dicecar BEI soal Rights Issue, Ini Tanggapannya

Bank Capital (BACA) akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 20 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham.
Bank Capital/Istimewa.
Bank Capital/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) memberikan tanggapan atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satunya mengenai rencana penerbitan saham baru atau rights issue.

Sebagaimana diketahui, BACA akan melakukan penggalangan dana melalui penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD).

Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 20 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham. Untuk harga penawaran belum ditetapkan, begitu juga dengan total dana yang akan didapatkan dari aksi ini.

Perseroan dalam melakukan PMHMETD lV ini telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Agustus 2021.

Beberapa hal yang ditanyakan oleh BEI terkait dengan rencana tersebut antara lain perkiraan harga pelaksanaan, rasio HMETD, dan target dana yang akan dihimpun dari PUT IV. "Kami akan mengikuti peraturan yang berlaku saat ini," demikian jawaban manajemen Bank Capital pada Selasa (12/10/2021).

Otoritas Bursa juga meminta penjelasan terkait dengan dampak dilusi bagi pemegang saham dari penerbitan HMETD. Perseroan pun menyatakan bahwa dalam hal seluruh sisa Waran Seri III dilaksanakan oleh masyarakat dan hanya PT Inigo Global Capital (IGC) dan PT Delta Indo Swakarsa (DIS) yang melaksanakan HMETD IV, maka pemegang saham lainnya akan terdilusi sebesar 47,33 persen.

"Seluruh dana yang didapatkan dari PUT IV [100 persen] akan digunakan untuk modal kerja bank," tambah manajemen BACA.

Dalam penjelasan tersebut pun, Direksi Bank Capital mengatakan hingga saat ini belum ada pihak yang menyatakan bersedia menjadi pembeli siaga.

Sementara, para pemegang saham yang telah menyatakan komitmen terkait pelaksanaan rights issue baru datang dari PT Inigo Global Capital dengan kepemilikan saham 14,71 persen dan PT Delta Indo Swakarsa 13,9 persen. Selanjutnya, KPD Simas Equity Fund yang memiliki 11,06 persen saham belum menyatakan sikap.

Adapun, masyarakat memiliki porsi terbesar dengan 60,27 persen saham BACA. Rencananya perseroan tidak akan menerbitkan waran yang mengikuti pelaksanaan rights issue.

“Tidak ada pembeli siaga dalam PUT IV dengan HMETD,” ujar Direksi.

Sebelumnya, usai RUPSLB pada 25 Agustus 2021, Direktur Utama Bank Capital Wahyu Dwi Aji menyatakan perseroan optimistis bisa menghimpun dana hingga Rp7 triliun dari aksi penggalangan modal pada tahun ini.

Harga pelaksanaan dari rights issue dan investor strategis saat ini masih dalam proses pembahasan. Namun, terkait dengan potensi dana perseroan, disebutkan memiliki potensi penyuntikan dana besar.

"Lihat saja rata-rata harga di pasar dalam 3 bulan terakhir. Kalau Rp3 triliun itu pasti tembus. [Kalau Rp7 triliun?] kami yakin bisa," sebutnya, Rabu (25/8/2021).

Dia menuturkan dana tersebut juga untuk memenuhi aturan baru OJK yang telah berubah menjadi KBMI. "Kalau partner tentu kami buka segala opsi, tetapi yang jelas kami berupaya untuk bisa memenuhi ketentuan modal inti OJK yang terbaru dengan batas minimal Rp6 triliun."

Wahyu menyampaikan kinerja perseroan pun tergolong sangat stabil beberapa tahun terkahir. Bahkan dana pihak ketiga terus bertumbuhan yang mengartikan kepercayaan nasabah sangat tingi pada perseroan. Lebih lanjut, dia menyebutkan perseroan akan lebih fokus pada segmen ritel khususnya setelah penyuntikan modal akhir tahun ini.

Perseroan akan berubah dari bank yang fokus korporasi ke bank yang fokus ke ritel. "Porsi nasabah koprasi kami itu mencapai 90 persen, nanti dengan tranformasi kami akan kecilkan itu hingga hanya 10 persen dan ritel menjadi 90 persen. Plafon kredit korporasi yang tidak sesuai risk appatite kami turunkan," sebutnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper