Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semarak Penggalangan Dana Emiten Bank Berlanjut, Kesiapan Jadi Kunci  

Penggalangan dana oleh emiten di sektor keuangan masih ramai seiring dengan tingginya kebutuhan modal untuk melakukan ekspansi kredit dan memperkokoh lini bisnis bank digital.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Semarak penggalangan dana oleh emiten di sektor keuangan diproyeksi terus bergulir hingga 2022 seiring dengan tingginya kebutuhan modal untuk melakukan ekspansi kredit dan memperkokoh lini bisnis bank digital.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menuturkan bergulirnya roda di sektor riil membuat industri membutuhkan suntikan, baik untuk investasi maupun modal kerja. Oleh sebab itu, bank perlu menyiapkan sejumlah langkah strategis guna memperkuat struktur permodalan. 

“Bank perlu melakukan langkah-langkah penghimpunan dana di 2022, sebagai kelanjutan dari aksi korporasi pada tahun ini melalui rights issue, private placement, ataupun penjualan aset,” ujar Amin saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/11/2021). 

Menurutnya, aksi korporasi tersebut perlu diimbangi dengan rencana kerja yang bagus, kinerja perbankan, serta perbaikan dan pertumbuhan aset produktif. Apabila ada tanda perbaikan dan pertumbuhan yang baik, maka hal tersebut bisa menjadi pertimbangan. 

“Namun, apabila ketiga hal tersebut tidak sejalan dengan agresivitas aksi korporasi dalam menggalang dana, maka ini patut untuk dipertimbangkan sebaliknya,” tuturnya. 

Di sisi lain, Amin mengingatkan investor perlu mempertimbangkan kinerja perbankan bahwa dana yang digalang ditujukan untuk kepentingan investasi aset pembayaran dan pemulihan kredit. Menurutnya, hal itu menyangkut risiko yang akan dihadapi oleh investor ke depannya.

Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penghimpunan dana di pasar modal hingga 26 Oktober 2021 telah mencapai Rp273,93 triliun atau meningkat 282,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.

Realisasi tersebut didominasi oleh aksi rights issue emiten bank, termasuk emisi terbesar dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. senilai Rp95 triliun.

Aksi tambah modal melalui mekanisme rights issue perbankan kecil juga dilakukan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), PT Bank Jtrust Indonesia Tbk. (BCIC) hingga PT Bank Bumi Artha Tbk. (BNBA) hingga akhir tahun ini.

BBHI, misalnya, akan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham sebanyak 10,05 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp478 per saham.

PT Mega Corpora selaku pemegang saham terbesar BBHI dengan kepemilikan saham mencapai 90 persen hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian dari HMETD sebanyak 2,712 miliar atau 30 persen.

Berdasarkan laporan dari PT Mega Corpora, investor strategis saat ini sedang memasuki tahap uji tuntas atau due diligence. Investor strategis akan memberikan komitmennya sebelum jadwal pendaftaran menjadi efektif dari OJK.

Perseroan menargetkan dapat mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 6 Desember 2021. Adapun tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 20 Desember 2021, sementara periode pelaksanaan berlangsung pada 20-24 Desember 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper