Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pensiun BUMN Bisa Jadi 'Sarang' Korupsi, OJK Minta Pembenahan Industri

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta adanya pembenahan di tubuh industri dana pensiun sehingga perlindungan terhadap konsumen tetap terjaga.
Dana pensiun/Istimewa
Dana pensiun/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG -- Menteri BUMN Erick Tohir sebelumnya pernah menyebut akan fokus pada industri dana pensiun pada 2022. Mengingat, dana pensiun BUMN diindikasi menjadi sarang korupsi.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara mengatakan apabila terjadi permasalahan tersebut tentunya perlu adanya pembenahan di tubuh industri dana pensiun sehingga perlindungan terhadap konsumen tetap terjaga.

"Kuncinya begini, kalau ada industri bermasalah itukan pasti ada pengawas, pengawas mengeluarkan surat teguran. Pertama manajemennya, ada gak memenuhi teguran OJK. Kedua, misalnya dia kekurangan modal, bermasalah, yang ditegur pemiliknya. Pemilik harus bertanggung jawab, ini perlindungan konsumen, pemilik kan diwakili dewan komisaris," jelasnya dalam Media Gathering di Bandung dikutip Senin (6/12/2021).

Tirta mengatakan apabila terjadi permasalahan pengelolaan dana pensiun, maka otoritas perlu memastikan dari pengaruh pasar. Jika terbukti melanggar maka OJK tentunya akan segera mengeluarkan kebijakan.

"Seperti ada kebijakan restrukturisasi kredit di POJK Nomor 11 dan POJK nomor 48, kalau ini masalah individu, kita akan cek apakah benar,apakah bisa kelola atau tidak?," katanya.

Teguran selanjutnya ditujukan untuk pemilik. Hal tersebut terkait dengan fungsi pengawasan terhadap jajaran manajemen sehingga terjadi masalah di perusahaan.

"Kita welcome sepanjang konsumen masih terlindungi. Jangan terus misalnya pemilik sudah menyatukan tapi bilang ‘Maaf konsumen yang dulu gak bisa kita bayar’," kata Tirta.

Meski ada rencana restrukturisasi organisasi dari sisi pemilik, OJK meminta perlindungan konsumen tetap menjadi hal utama.Sehingga industri pengelola dana pensiun bisa tetap berjalan baik diiringi dengan jaminan perlindungan konsumen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper